Tak cuma bisa diolah jadi sayur atau tumisan, jantung pisang juga bisa dikreasikan menjadi sate yang lezat dan gurih. Olahan sederhana ini bisa dinikmati anak-anak hingga dewasa. Pun cocok bagi vegetarian karena tak mengandung daging.
Warga Desa Palaes, Likupang Barat, Minahasa Utara mengolah jantung pisang menjadi sate mengingat banyaknya kebun pisang di daerah tersebut. Oleh warga setempat, olahan ini lebih akrab dikenal sebagai 'sate kusi pisang'.
Seorang Ibu Rumah Tangga sekaligus Penjual Sate Jantung Pisang, Vira, mengungkapkan mayoritas petani di Desa Palaes banyak menanam pisang. Selain buah dan daunnya yang bisa dijual, bagian jantung pisang ini dimanfaatkan ibu-ibu desa untuk menjadi olahan makanan yang dapat menambah pundi rezeki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikcom, Vira berbagi cara pengolahan sate jantung pisang ini. Ia merinci sejumlah bahan yang diperlukan. Bahan utamanya ialah jantung pisang yang telah dicuci bersih dan diiris tipis-tipis.
Anda perlu menyiapkan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah dan bawang putih, jintan, ketumbar, garam, serta penyedap rasa. Siapkan juga tepung terigu, telur, dan air untuk mencampur adonan.
![]() |
Pembuatannya pun mudah, pertama-tama rebus jantung pisang yang telah diiris tipis selama kurang lebih 10 menit. Setelah ditiriskan, campur jantung pisang dengan semua bumbu dan tepung terigu. Untuk 1 buah jantung pisang, kurang lebih membutuhkan Β½ kg takaran tepung terigu.
Setelah tercampur, tambahkan 2-3 butir telur dan air secukupnya lalu uleni adonan sate hingga kalis. Kemudian, bentuk adonan menjadi bulat kecil-kecil dengan bantuan sendok dan goreng langsung ke dalam wajan dengan minyak panas.
Jika sudah matang, tusuk bulatan sate dengan tusuk sate, per tusuk biasanya berisi 4 bulatan. Tambahkan bumbu kacang untuk menambah cita rasa agar semakin lezat. Sekilas, rasa dari sate ini mirip seperti chicken popcorn namun dengan tekstur yang lebih kenyal.
Vira mengatakan jantung pisang yang bisa diolah menjadi satu pun tak bisa dipilih sembarangan. Umumnya, warga Desa Palaes menggunakan jantung pisang kepok atau yang lebih dikenal sebagai pisang sepatu oleh warga Manado.
"Nggak semua jantung pisang bisa dijadikan sate, harus pisang kepok karena kalau yang lain bisa jadi rasanya pahit. Rasanya beda kalau pakai pisang lain. Pembeli juga bisa (membedakan) rasa," kata Vira kepada detikcom saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurutnya, rasa sate jantung pisang ini unik dan sehat karena tidak mengandung daging. Dengan begitu, makanan ini cocok untuk orang yang menjalani diet khusus ataupun para vegetarian. Ia mengaku kreasi olahan jantung pisang ini sudah menjadi mata pencaharian tersendiri baginya.
"Buat hari-hari untuk jualan keliling bisa. Kadang juga terima pesanan untuk pesta, ulang tahun, duka, semua yang orang pesan ya bisa. Dijual per tusuk, harganya Rp 5.000/4 tusuk," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa atau Hukum Tua Palaes Jeini Grace Morong mengungkapkan potensi kuliner sate jantung pisang ini sudah cukup terkenal. Apalagi pihaknya tengah mengembangkan Desa Palaes menjadi desa wisata. Bahkan, telah terpilih menjadi Juara 3 Desa BRILian Se-Indonesia Timur tahun 2022 lalu.
![]() |
"Jadi sudah banyak tamu-tamu yang tahu. Setiap tamu yang datang di desa ini, mereka tahunya sate jantung pisang atau di sini disebut sate kusi pisang. Sering juga dijadikan sebagai camilan untuk anak-anak," ungkap Grace.
"Bahkan tamu-tamu mancanegara mereka sudah mencicipi makanan sate jantung pisang. Dari tamu-tamu yang datang ke sini mengatakan ini enak dan cocok untuk dimakan oleh semua orang. Ini kan bahannya tidak pakai daging sama sekali ya. Bisa dibilang vegetarian lah," tandasnya.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesaBRILian.detik.com!
(akn/ega)