Menggaungkan gerakan Berbagai Kultur, Herjunot Ali berkreasi melalui cokelat. Bersama Pipiltin Cocoa, cokelat ini didesain melambangkan kemajemukan Indonesia.
Sebagai negara yang besar dengan luas wilayah mencapai 1.905 juta kilometer persegi, bukan hal yang aneh jika banyak perbedaan di Indonesia. Perbedaan dan kemajemukan Indonesia justru menjadi faktor yang membuat Indonesia semakin indah dan lengkap.
"Kalau nggak beda, nggak akan ada kemajuan. Kalau nggak beda, nggak akan penemuan teknologi. Kalau nggak beda, nggak akan ada kreativitas... Dan kita nggak akan ada hari ini kalau kita nggak beda-beda," kata Najwa Shihab dalam launching Pipiltin Cocoa x BRBGKLTR di Pondok Indah (9/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seolah mengamini kemajemukan Indonesia yang justru membuat budayanya semakin kaya, Pipiltin Cocoa memiliki pedoman bahwa #BedaBedaItuEnak. Bahkan masih belum banyak yang menyadari bahwa Indonesia merupakan negara penghasil coklat terbesar ketiga di dunia menurut Worldatlas 2022.
Herjunot Ali yang kini aktif dengan gerakan Berbagi Kultur melihat adanya kesamaan visi antara #BRBGKLTR dengan Pipiltin Cocoa. Tissa Aunilla dan Herjunot Ali kemudian mengadakan pertemuan yang diawali dengan hanya sekadar berbincang santai tentang pandangan mereka terhadap kemajemukan Indonesia.
Singkat cerita keduanya terpikir untuk menghadirkan identitas kemajemukan dalam cokelat bar yang manis dan bisa dinikmati. Herjunot Ali mengakui bahwa dalam setiap prosesnya ia selalu dilibatkan secara aktif mulai dari mencari kadar cokelat yang tepat hingga produk kolaborasinya siap dipasarkan.
"Mungkin di kita orang belum terlalu banyak tau kebesaran cokelat itu seperti apa. Sampai-sampai Raja dan Ratu Belanda itu datang ke Indonesia untuk melihat cokelat," ungkap Herjunot Ali kepada detikcom.
Terlibat banyak dalam proses produksi juga membuat Herjunot Ali mengenal karakteristik cokelat-cokelat yang diproduksi secara lokal di Indonesia. Ia menuturkan cokelat yang paling disukainya adalah cokelat dari Aceh.
"Sebenarnya aku lebih suka cokelat yang fruity, terus udah gitu cokelatnya juga nggak terlalu manis jadi masih berasa banget cocoanya. Aku lebih suka dark cokelat," lanjut pria pemeran Kapal van der Wijck.
Dalam kolaborasinya Herjunot Ali dengan BRBGKLTR dan Pipiltin Cocoa menghasilkan tiga jenis varian cokelat dan beberapa produk susu cokelat. Melihat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap cokelat, Herjunot Ali menyebut tak ada masalah besar untuk produk Indonesia bersaing dengan pasar yang lebih luas.
"Sudah saatnya kita sekarang bisa menjadi pemain yang diperhitungkan sama dunia. Kita nggak bisa lagi ngomongin suku A, suku B, suku C, basi... Kita harus bisa ada di area Geopolitik yang membawa nama Indonesia," ucap pria kelahiran Jakarta, 38 tahun silam.
Tak hanya menggunakan cokelat, ada banyak bahan-bahan lain yang sengaja digunakan untuk mendapat rasa yang lebih istimewa. Mulai dari kopi, kacang, susu, hingga karamel yang menjadi favorit Herjunot Ali.
Kreasi cokelat Pipiltin Cocoa X #BRBGKLTR sudah dijual bebas di gerai-gerai Pipiltin Cocoa baik offline maupun online store. Yuk, cicipi cokelatnya dan rasakan keberagaman Indonesia yang beda-beda tetapi tetap enak!
(dfl/odi)