Tekstur bubur tak terlampau kental
![]() |
Kunci utama kelezatan bubur juga bergantung pada tekstur dan rasa bubur. Pak Bakir sengaja membuat tekstur yang ditengah-tengah antara kental dan encer.
Semua itu dipelajari dan disesuaikan selama berjualan karena ia mendengarkan saran dari pembeli. "Kebanyakan bubur kan kental, saya coba yang antara encer dan kental saja. Jadi encer nggak, kental banget pun nggak," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya ia pernah membuat bubur terlalu encer, lalu diberi masukan oleh pembeli untuk membuatnya kental. Namun ketika ia buat bubur kental, pelanggannya yang juga kebanyakan orang China, menyarankan untuk membuatnya lebih encer.
Bubur ayam laris 200 mangkuk dalam 2 jam
![]() |
Popularitas bubur ayam Pak Bakir terbilang tinggi. detikfood mendapati banyaknya pelanggan yang datang silih berganti. Mereka makan di tempat maupun membawa pulang dalam jumlah banyak.
Dalam sehari, ia bisa mengolah 7-8 liter beras menjadi bubur. Sementara pada akhir pekan, jumlahnya meningkat menjadi 10-25 liter.
Jika dikonversi menjadi porsi, maka ia dapat menjual sekitar 150-200 mangkuk dalam sehari. Lebih mencengangkan lagi, bubur ayam ini laris dalam waktu sekitar 2 jam saja.
"Setiap hari buka pukul 05.30 sudah siap melayani. Kalau tutup, tidak tentu. Bisa jadi jam 8, tapi 07.30 pun sering. Ya paling lama jam 10 (habis)," kata Pak Bakir.
Kalau mau lebih nikmat, kamu bisa mencoba sate semur sebagai teman makan bubur. Pilihannya telur puyuh dan ampela.
Bumbu semurnya terasa manis gurih dengan tekstur basah. Pak Bakir mengatakan sengaja membuat ampela jadi sate semur, bukan digoreng, agar tidak keras.
Harga seporsi bubur ayam Pak Bakir Rp 15 ribu. Kalau tambah telur, Rp 20 ribu. Untuk harga satenya, Rp 5 ribu per tusuk.
(adr/odi)