Terasi khas Cirebon terkenal enak. Namun belum banyak orang tahu cara buatnya hingga menghasilkan terasi berkualitas. Yuk ketahui cara membuat terasi khas Cirebon.
Cirebon merupakan salah satu daerah penghasil terasi yang terkenal di Indonesia. Sampai saat ini, masih ditemukan para produsen terasi di sana.
Salah satunya Yani. Wanita 37 tahun itu merupakan warga RT 07 RW 01 Pesisir Selatan, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usaha terasi Yani merupakan usaha keluarga yang sudah berjalan secara turun temurun. Saat ini, Yani bersama adiknya merupakan generasi ketiga yang menjalani usaha tersebut.
detikJabar berbincang dengan Yani di kediamannya di Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon baru-baru ini. Ia pun membagikan cara-cara atau proses pembuatan terasi yang selama ini telah dijalani oleh keluarganya.
Menurut Yani, dalam proses pembuatan terasi, keluarganya masih menggunakan cara-cara tradisional. Adapun bahan dasar yang digunakan untuk membuat terasi tersebut adalah udang rebon.
![]() |
Ia menjelaskan, dalam proses pembuatan terasi ini, langkah pertama adalah udang rebon yang masih segar dibersihkan sebelum kemudian dijemur hingga benar-benar kering. Jika cuaca sedang terik, proses penjemuran udang rebon ini tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.
"Kalau cuaca lagi panas, proses jemurnya bisa cepat. Ketika dijemur, rebonnya juga kita cek. Kalau misal ada ikannya ya kita ambil atau kita pisahin," kata Yani.
![]() |
Setelah proses penjemuran selesai, udang rebon yang sudah kering kemudian dihaluskan. Dalam proses penghalusan ini, Yani dan adiknya masih menggunakan alat penumbuk tradisional berupa lumpang dan alu.
"Kita bikinnya memang masih tradisional. Masih pakai tumbukan alu," kata Yani.
Proses penumbukan ini pun dilakukan sebanyak dua kali. Setelah proses penumbukan pertama selesai, hasil penghalusan udang rebon itu kemudian kembali dijemur. Setelah kering, udang rebon sudah setengah halus itu kemudian kembali ditumbuk hingga benar-benar halus dan menjadi terasi.
Dalam proses pembuatan terasi yang dilakukan oleh Yani dan keluarganya, tidak banyak bahan lain yang ditambahkan. Selain udang rebon yang menjadi bahan utama, proses pembuatan terasi itu yang mendapat tambahan garam dan gula.
Setelah proses pembuatannya selesai, terasi yang sudah jadi kemudian dibentuk dan dibungkus menggunakan daun pisang. Jika dilihat dari tampilannya, terasi buatan Yani dan keluarganya memiliki warna kecokelatan.
"Untuk warnanya itu memang aslinya begitu. Tapi memang kadang tergantung rebonnya juga. Kadang ada rebon itu warnanya merah, kadang ada juga yang putih. Jadi pengaruh juga ke warna terasinya. Kadang terasinya jadi warna merah, kadang jadi warna cokelat," kata Yani.
Yani menjual terasi hasil produksi keluarganya dengan harga yang beragam. Harga tersebut disesuaikan dengan ukuran terasi yang akan dibeli oleh konsumen.
Untuk terasi dengan ukuran 1 Kilogram, Yani menjualnya dengan harga Rp80.000. Sedangkan untuk ukuran 1/2 Kilogram, ia jual dengan harga Rp40.000. Sementara untuk ukuran 1/4 Kilogram, harganya Rp20.000.
Artikel ini sudah tayang di detikjabar dengan judul Melihat Proses Pembuatan Terasi Khas Cirebon yang Melegenda
(aqr/adr)