Jakarta Wine Festival kembali digelar offline tahun ini. Selain wine lokal berkualitas yang diperkenalkan tetapi juga produk keju artisan lokal sebagai paduan.
Jakarta Wine Festival yang digelar tanggal 31 Agustus dan berakhir kemarin (2/9) di Astha Mall Distric 8 menarik perhatian para oenophle atau pencinta wine. Mengingat penggemar wine di Indonesia kini makin bertumbuh.
Di tengah ramainya wine impor yang beragam memasuki pasar lokal, wine lokal juga mulai menarik perhatian. Ada dua produsen wine lokal dari Bali, Sababay dan Hatten Wine yang ikut serta dalam gelaran ini.
Makin majunya teknologi pembuatan wine membuat wine lokal tak kalah kuakitasnya dengan wine impor. Pengolahan anggur lokal yang diproses menjadi wine makin berkualitas. Apalagi produsen pelengkapnya seperti keju, cokelat, tiram juga makin berkembang.
Dalam salah satu sesi perkenalan wine, Cheese & Wine Pairing yang diadakan Sabtu (2/9) di Tasting Room Astha Mall Distric 8 menarik banyak peminat wine. Apalagi yang ditampilkan adalah dua produk unggulan Indonesia.
Ada 5 jenis keju dari Mazaraat Artisan Cheese yang berasal dari Yogyakarta dan dua jenis wine Sababay dari Bali. Acara Cheese & Wine Pairing ini dipandu langsung oleh Muhammad Najmi yang akrab disapa Jamie pemilik Mazaraat Cheese dan sommelier dari Sabbay Wine.
Dua jenis wine Sababay yang dipilih adalah Pink Bossom, jenis rose wine yang dihasilkan dari buah anggur yang ditanam di Singaraja, Bali. Kemudian Mascetti Port yang bercita rasa manis. Sementara itu ada 5 jenis keju artisan Mazaraat terdiri dari Sirukam, Athan, Khayya, Tomme Merapi dan Ibra.
Tiga jenis keju yang tergolong lunak, Sirukam, Athan dan Khaya dipadukan dengan Pink Blossom rose wine Sababay. Rose wine ini punya rasa asam fruity berry dan semburat manis yang menyegarkan.
Sirukam yang dihasilkan dari susu sapi di daerah Solok, Sumatra Barat teksturnya halus creamy dengan rasa gurih bulat. Aroma segar rumput dari pakan sapi perah terjejak segar. Siraman rose wine membuat rasanya jadi seimbang. Ringan dan bersih di mulut.
Sementara Athan merupakan keju dengan teknik cammerbert spesial Mazaraat punya rasa gurih creamy yang lebih kuat. Tak kalah lezat keju Khayya, keju kambing yang creamynya terasa lekat segar. Kedua keju inipun berpadu serasi dengan wine rose yang bahkan mengangkat sedikit rasa pahit pada keju Khayya.
Untuk wine Mascetti Port yang warnanya burgundy pekat dengan aroma dan rasa legit manis. Dipadukan dengan jenis keju mature, Tomme de Merapi dan Ibra. Keju Tomme de Merapi dibuat dari susu sapi organik dari peterenakan sapi di kaki Gunung Merapi, Yogyakarta.
Citarasa gurih creamy buttery yang unik berpadu seimbang dengan rasa manis Port wine. Rasa gurihnya bertahan agak lama di mulut. Sementara Ibra si blue cheese tak kalah unik. Totol-totol biru dari jamur Penicillium roqueforti memberi rasa gurih kuat yang dibilas cantik oleh Port wine.
Mengenai perpaduan rasa unik keju dan karakter khas wine untuk tiap orang tentu berbeda. Karena itu tak ada aturan dan catatan rasa yang pasti. 'Wine dan cheese bisa saling melengkapi, memunculkan rasa dan aroma baru atau bahkan menghilangkan rasa yang khas,' ungkap Jamie yang sudah lebih dari 12 tahun menggeluti keju artisan organik di Indonesia.
Simak Video "Kenalan Sama Keju Mazaraat, Keju Organik Produk Lokal"
(odi/odi)