Selain bakpia dan gudeg, yangko juga sering dibawa sebagai oleh-oleh khas Jogja. Camilan legit kenyal ini sudah jadi warisan budaya tak benda.
Dikutip dari situs Sibakul Jogja dan Warisan Budaya Tak Benda Kemdikbud, Sabtu (15/7/2023), yangko merupakan makanan khas Kotagede Jogja. Kue ini dibuat dari bahan tepung ketan yang biasanya diisi kacang yang digiling kasar dan bercitarasa legit manis.
Konon yangko merupakan makanan raja-raja atau priayi atau masyarakat golongan atas. Tak semua rakyat biasa bisa menikmati yangko. Ada pula cerita soal yangko yang menjadi makanan Pangeran Diponegoro saat bergerilya karena yangko dapat bertahan lama dan tidak cepat basi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan mochi yang mulur lembut, yangko punya tekstur renyah karena campuran kacang giling. Selain itu aromanya manis harum karena ditambah esens makanan.
Asal Mula Yangko
![]() |
Yangko diyakini berasal dari kata kiyangko. Dalam pelafalan orang Jawa kata kiyangko diucapkan dengan singkat menjadi yangko.
Salah satu produsen yangko yang terkenal adalah Yangko Pak Prapto. Konon, orang pertama yang mengenalkan yangko adalah Mbah Ireng atau kakek buyut Supraprto. Meski Mbah Ireng berinovasi membuat yangko pada 1921, yangko mulai dikenal luas masyarakat pada 1939. Kini yangko pun menjadi salah satu oleh-oleh khas Jogja yang khas.
Terbuat dari tepung ketan
![]() |
Yangko terbuat dari bahan tepung ketan, gula, santan, dan kacang untuk isian. Cara membuatnya yakni adonan ketan dicampur dengan air gula yang kental dan diuleni sampai kalis, kemudian dimasak.
Setelah dingin lalu di iris-iris kemudian ditaburi tepung tipis-tipis agar tidak lengket. Penyajiannya dibungkus dengan kertas minyak.
Dalam perkembangannya, yangko dibuat dengan berbagai cita rasa. Di antaranya original atau isian kacang, juga ada rasa durian, coklat, strawberry, dan lainnya.
Yangko banyak dijual di toko-toko oleh-oleh baik di Kotagede maupun Yogyakarta. Dikemas dalam kotak kertas dengan berbagai merk dan harga yang terjangkau.
Yangko teregistrasi sebagai warisan budaya tak benda Indonesia pada 2010 dengan nomor 2010000738. Dengan domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional dari DI Yogyakarta.
Informasi tentang yangko bisa dilihat di SINI !
(raf/odi)