Durian khas Bangka Belitung ini layak dicoba pencinta durian. Jenisnya ada durian klamunod hingga durian tai babi yang manis legit. Ini daftarnya.
Durian tumbuh di berbagai daerah Indonesia, termasuk Bangka Belitung. Di sini terdapat 3 varietas durian andalan atau primadona. Salah satunya durian klamunod yang belum lama ini menjadi durian unggul nasional dan sudah tersertifikasi.
Selain durian klamunod, berikut durian khas Bangka Belitung lainnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Durian Cumasi atau Namlung
![]() |
Durian Cumasi atau Namlung disebut juga oleh masyarakat lokal dengan nama durian tai babi. Bukan tanpa sebab pula penamaan itu, menurut cerita dulu saat menanam pohon durian, kebanyakan petani menanam pohon durian itu di dekat kandang babi. Namun itu hanya mitos.
Kulit Durian Namlung berwarna hijau. Ukuran buahnya pun tak sama dengan durian lainnya, buahnya kecil. Namun jangan salah, meskipun ukurannya kecil tapi memiliki rasa yang legit, lemak manis sedikit agak pahit di ujung lidah saat menikmatinya.
Nah yang tak ketinggalan durian ini memiliki daging buah yang tebal ketimbang durian lokal lainnya. Durian namlung atau tai babi ini banyak diburu oleh wisatawan pencinta durian saat berkunjung ke Pulau Bangka.
Durian ini juga masuk dalam varietas unggulan, bahkan buah tropis yang satu ini terkenal hingga mancanegara. Harganya dibandrol dari Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu.
2. Durian Super Tembaga
![]() |
Durian Super Tembaga memiliki ciri khas berwarna kuning menyerupai tembaga. Durian ini terkenal dengan rasanya yang manis legit. Dagingnya pun tebal serta memiliki biji yang kecil.
Durian Super Tembaga juga memiliki jejak rasa pahit seperti durian tai babi. Harganya pun fantastis satu butirnya ada yang dihargai Rp 750 ribu.
3. Durian Klamunod
![]() |
Durian Klamunod ini belakangan jadi perbincangan masyarakat khususnya pecinta durian. Bagaimana tidak, durian lokal asal Kabupaten Bangka Barat ini harganya mencapai Rp 1,5 juta per/kilogram.
Berawal, durian klamunod memenangkan festival durian sehingga menjadi salah satu durian primadona asal Babel. Bahkan durian ini masuk sebagai durian unggul nasional atau sudah disertifikasi.
Durian ini memiliki ciri khas sendiri, yakni warna daging buahnya kuning. Daging buahnya cukup tebal. Rasa pahitnya begitu pekat dan teksturnya juga lembut. Begitu pula dengan legit dan manisnya.
Namun sayang, meskipun di Bangka Belitung sudah memasuki musim durian, durian ini terbilang cukup langka karena buah berkurung. Salah satu penyebabnya yakni musim hujan yang bertepatan dengan musim durian, sehingga buahnya jarang.
Petani durian asal Bangka Barat Arif Rahman Hakim menjelaskan faktor buah durian klamunod tidak banyak berbuah. Selain musim penghujan, hal itu terjadi karena batang durian klamunod masih terbilang masih muda.
"Karena memasuki musim penghujan jadi batang durian yang harusnya berbuah hasilnya berkurang. Selain itu sebagian batang durian juga masih terbilang cukup muda jadi belum bisa panen," kata Arif Rahman Hakim kepada detikSumbagsel, Minggu (9/7/2023).
Menurutnya, petani durian baru 2 tahun terakhir ini membudidayakan durian klamunod semenjak jadi unggul nasional dan banyak peminatnya. Nah dengan kelangkaan buah itu, lanjut Arif, menimbulkan harga durian klamunod menjari fantastis.
"Mungkin karena buahnya jarang atau langka jadi harganya mahal. Kalau dari petani biasanya sih dijual dari harga Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu," ujarnya.
Fenomena harga hingga Rp 1,5 juta, lanjut Arif, sempat membuat kaget para petani. Namun baginya hal wajar, mengingat rasa dan ciri khasnya yang begitu dominan.
"Wajar, wajar-wajar saja. Apalagi buahnya jarang. Selain memiliki cita rasa yang khas dan setelah ditetapkan unggul nasional, klamunod jadi buruan pecinta durian," ungkapnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini petani durian di Bangka Belitung sudah mencapai 70 orang lebih.
Artikel ini sudah tayang dengan judul "Manis Legit Durian Khas Bangka Belitung, Ada Klamunod-Tai Babi"
(adr/adr)