Ayam Gorowok: Seuhah! Ayam Goreng Viral Ini Terjual 600 Potong per Hari

D'Foodspot Bandung

Ayam Gorowok: Seuhah! Ayam Goreng Viral Ini Terjual 600 Potong per Hari

Berita Boga - detikFood
Senin, 10 Jul 2023 17:00 WIB
Ayam Gorowok
img-alt

Diah Afrilian

4
β€œAyam goreng yang meresap bumbunya dengan sambal pedas menyengat bikin makan jadi tambah lahap!” - dfl
BAGIKAN
Foto: detikcom
Bandung -

Di Bandung banyak tempat makan hidden gem yang viral. Salah satunya Ayam Gorowok dengan sambal pedas menyengat favorit YouTuber yang laku 600 potong per hari!

Bandung dikenal dengan beragam wisata kulinernya yang nikmat. Mulai dari kuliner khas Sunda, kekinian, hingga beberapa camilan dan jajanan yang enak-enak.

Di salah satu gang sempit di Bandung, ada ayam goreng yang viral karena rasa pedas yang menyengat. Warung makan bernama Ayam Gorowok yang buka di rumahan ini ternyata menjadi salah satu yang paling diburu para pecinta kuliner hingga YouTuber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah diterjang pandemi, warung makan ini akhirnya pindah dan memanfaatkan teras rumah pemiliknya. Tak disangka sambalnya yang menyengat tetap berhasil menarik banyak pelanggan untuk menyantap Ayam Gorowok yang nikmat.

Detail Informasi
Nama Tempat MakanAyam Gorowok
AlamatJalan Murni III No.4, Ciateul, Regol, Kota Bandung
No Telp08530147402511
Jam OperasionalSetiap hari, 09.00 - 20.00 WIB
Estimasi HargaRp 2.000 - Rp 25.000
Tipe KulinerAyam goreng, Tradisional
Fasilitas
  • Makan di tempat,
  • Bawa pulang,
  • Pesanan jumlah banyak,
  • Kirim ke luar kota,
  • dll.
Ayam GorowokUntuk membuat sambal yang pedasnya cetar, Ayam Gorowok menghabiskan 10 kilogram cabai rawit domba per hari. Foto: detikcom

Habiskan 10 Kg Cabai Per Hari

Menurut pemiliknya ciri khas dari Ayam Gorowok yang dihadirkan adalah sambal racikan rumahan yang pedasnya menyengat. Untuk membuat sambalnya pemilik Ayam Gorowok, Asep Tiyen, menyebut mereka menggunakan cabai rawit merah yang segar tanpa campuran bubuk cabai atau perasa pedas lainnya.

ADVERTISEMENT

"Setiap hari kita pakai 10 kilogram cabai rawit domba, itu lho yang merah-merah. Murni semuanya cabai segar nggak pakai cabai kering atau bubuk cabe atau lainnya. Jadi pedasnya menyengat tetapi tetap aman di perut yang makan," kata Asep Tiyen kepada detikcom.

Asep juga menampilkan video dokumentasi dirinya yang setiap pagi akan membersihkan tangkai-tangkai cabai satu per satu dengan tangannya. Selain itu teknik pemasakan sambal khusus juga dilakukan agar tidak membuat pelanggan sakit perut.

Dibantu oleh sang anak, sambal khas Ayam Gorowok diungkapkan dimasak dengan api kecil selama 6 jam lamanya. Menurutnya, memasak sambal dengan api kecil dan durasi yang lama membuat cabai akan matang dengan sempurna.

Untuk campuran sambal khas Ayam Gorowok ada beberapa bahan yang digunakan. Mulai dari cabai rawit domba, bumbu gurih dari racikan ayam ungkep, garam, dan beberapa bahan khusus lainnya.

Cabai pada sambalnya juga diulek secara manual sehingga ada beberapa cabai yang tidak halus. Walaupun pedasnya menyengat seluruh rongga mulut tetapi rasa yang seimbang antara gurih dan bumbu lainnya tetap bisa dirasakan pada lidah.

Terjual 600 Potong Sehari

Ayam GorowokSetiap hari sebanyak 600 potong ayam terjual habis! Foto: detikcom

Ketika masuk ke dalam rumahnya, detikfood melihat etalase khusus penyajian potongan ayam, sate jeroan ayam, tahu dan tempe, serta beberapa bahan lainnya. Tampak tumpukan ayam yang penuh dan menggunung dengan dua jenis bagian yaitu dada dan paha.

Menantu Asep Tiyen yang kini mengelola Ayam Gorowok menyebutkan mereka dapat menjual hingga 600 potong ayam per hari. Jenis ayam yang digunakan adalah ayam pejantan dipotong empat bagian.

Larisnya ayam goreng ini tak lepas dari bantuan promosi pada media sosial yang dilakukan oleh YouTuber dan Food Vlogger yang datang ke Ayam Gorowok. Tak terhitung berapa banyak Food Vlogger yang mencicipi Ayam Gorowok dan mempromosikan UMKM ini.

Mulai dari Food Vlogger lokal di Bandung hingga beberapa nama channel YouTube yang terkenal telah datang ke sini. Teteh, sapaan akrab menantu Asep Tiyen, mengatakan cara promosi ini sangat membantu mereka.

Terlebih ketika akhirnya memutuskan untuk pindah ke rumah setelah tempat berjualan sebelumnya berhenti disewa. Mengalami dampak yang hebat dari adanya pandemi coronavirus Teteh merasa bisnis keluarganya berhasil bangkit berkat bantuan orang-orang baik yang menolongnya.

Kisah pemiliknya bertahan menghadapi pandemi ada di halaman berikutnya.

Jatuh Bangun Menghadapi Pandemi

Ayam GorowokSempat mengalami keterpurukan, Ayam Gorowok kembali bangkit dengan bantuan promosi di media sosial. Foto: detikcom

Sebenarnya Ayam Gorowok pertama kali melayani pelanggannya tidak pada teras rumah yang saat ini ditempati. Teteh, menuturkan Ayam Gorowok sebelumnya berjualan di kawasan Jalan Naripan pada kantin karyawan.

Sebelum pandemi, Ayam Gorowok yang telah buka sejak awal tahun 2000an ini memiliki tiga cabang yang tersebar. Tetapi karena dilanda pandemi terpaksa salah satu cabang harus tutup dan Ayam Gorowok di kawasan Naripan berpindah ke rumah pemiliknya.

Kini warung makan Ayam Gorowok yang utama berada di Jalan Murni III No.4, Ciateul, Regol, Kota Bandung. Sedangkan cabang yang tersisa hanya ada satu di Jalan Bojong Raya No.86, Caringin, Bandung Kulon, Kota Bandung.

Tak dapat dipungkiri Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung mempengaruhi penjualan Ayam Gorowok ini. Tetapi pemiliknya yang tidak menutup bantuan dari YouTuber dan Food Vlogger berhasil mengangkat kembali bisnis yang dikelola secara sederhana oleh keluarga Asep Tiyen.

"Awalnya pas pandemi itu cabang kita juga tutup semua. Sekarang Alhamdulillah udah bisa buka yang satu, walaupun yang satunya tutup. Makanya kami seneng banget ada YouTuber atau Food Vlogger yang ke sini, terakhir tuh ada YouTuber dari Korea," kata Teteh.

Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Bikin Laper: Dear Fried Chicken Lover, Kamu Kudu Coba Ini!"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads