Segarnya Es Campur Pak Said, Kuliner Legendaris di Batu Sejak 1954

Segarnya Es Campur Pak Said, Kuliner Legendaris di Batu Sejak 1954

M Bagus Ibrahim - detikFood
Senin, 03 Apr 2023 15:00 WIB
Es campur Pak Said yang legendaris di Kota Batu
Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim
Kota Batu -

Penjual es campur banyak ditemui di berbagai daerah Indonesia. Salah satunya di Batu, Jawa Timur dimana ada racikan es campur legendaris sejak 1954.

Es campur legendaris di Batu itu adalah racikan Pak Said. Kelezatannya sudah tersohor, bahkan merupakan menu favorit Mantan Walikota Batu Edy Rumpoko.

Sehari-hari Pak Said menjajakan es campurnya di depan Gang Kauman, ersis di sebelah Masjid An-Nuur. Lokasinya yang dekat dengan Alun-alun Kota Batu membuatnya mudah ditemukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tiap es campur racikan Pak Said terdiri dari agar-agar, ketan hitam, kacang hijau, tape, mutiara hingga roti. Kombinasi bahan-bahan tersebut ditaburi serutan es yang diberi sirup dan susu kental manis. Hmm, membayangkannya saja sudah bikin ngiler!

Satu mangkuk es campur Pak Said ini juga dibanderol dengan harga cukup murah, yakni Rp 6 ribu saja. Namun soal rasa tak perlu diragukan lagi. Manis dan segarnya es campur ini cocok untuk berbuka puasa.

ADVERTISEMENT

Sejarah Es Campur Pak Said

Es campur Pak Said yang legendaris di Kota BatuEs campur ini sudah berdiri sejak tahun 1954. Pak Said sendiri telah berjualan es campur ini puluhan tahun! Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim

Muhammad Said (85) atau lebih akrab disapa dengan sebutan Pak Said sudah berjualan es campur sejak berusia 16 tahun. Tepatnya pada 7 Agustus 1954. Kala itu, Pak Said berjualan di pasar yang kini telah berubah menjadi Alun-alun Kota Batu.

Kemudian pada 15 Mei 1985, Said berpindah tempat berjualan di depan Gang Kauman hingga saat ini. Dulu, ia tidak menyangka jika bakal berjualan es campur.

Said sempat menceritakan kisah sedihnya kala ia tak bisa membeli es seperti teman-temannya lantaran tak memiliki uang.

"Pas cilik konco-koncoku tuku es tapi aku gak iso dan mek iso ndelok. Akhir e dewasa jualan es, soal racikan e belajar dewe (waktu kecil teman-temanku bisa beli es, tapi aku tidak dan hanya bisa lihat. Akhirnya saat dewasa berjualan es, soal racikannya belajar sendiri)," ujarnya kepada detikJatim, Minggu (2/4/2023).

Dari usaha es campur ini, dia mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Bahkan, Said bisa menyekolahkan dua anaknya hingga sukses dan kini telah memiliki 5 cucu.

Meski di umurnya yang sudah senja, kelincahannya melayani pelanggan masih terlihat. Walau terkadang terlihat tangannya tampak bergetar saat memegang mangkok.

Es campur Pak Said yang legendaris di Kota BatuDari usahanya ini, Pak Said berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan termasuk bisa menghidupi keluarganya. Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim

Semangatnya dalam bekerja pun cukup diacungi jempol. Setiap harinya, Said selalu berjualan sejak pukul 09.00 WIB hingga 20.00 WIB.

"Ya alhamdulillah masih dikasih sehat. Selama ini saya nggak pernah ngerasa capek. Ya kalau capek gitu cukup dikasih kopi sama rokok beres," tandasnya sembari tersenyum.

Baca artikel selengkapnya DI SINI.




(aqr/adr)

Hide Ads