Sejumlah obat sirop penurun demam dilarang diberikan untuk anak. Orangtua tak perlu panik. Bisa mencoba racikan jamu keraton Solo ini.
Jumlah obat sirup penurun demam yang dilarang semakin bertambah. Seiiring jumlah anak gagal ginjal akut makin bertambah. Kemenkes meminta fasilitas kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat dalam bentuk sirup hingga ada hasil investigasi lebih lanjut.
Dugaan gagal ginjal pada anak dipicu oleh komponen pelarut etilen glikol atau dietilen glikol pada obat sirup. Kemenkes juga mengimbau agar perawatan anak sakit yang menderita demam di rumah nemakai tata laksana non farmakologis. Seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis.
Jamu Sebagai Alternatif
![]() |
Masyarakat Indonesia telah menggunakan pengobatan tradisional atau jamu sejak masa lampau. Terdapat beberapa bukti sejarah bahwa penggunaan tanaman untuk pengobatan sudah digunakan sejak lebih dari seribu tahun lampau.
Dalam buku 'Imunomodulator Bahan Alami', Ediati Sasmito menulis sejarah tersebut banyak dijumpai dalam relief candi maupun kitab-kitab kuno yang terbuat dari daun lontar.
Berbagai penelitian ilmiah juga menyebut bahwa tanaman yang digunakan oleh nenek moyang kita memang memiliki berbagai khasiat, seperti jahe, kencur, kunyit dan sebagainya.
Jamu Mengatasi Demam ala Keraton Solo
Ada banyak tanaman herbal yang dipercaya bisa digunakan untuk meredakan demam. Bahkan, setiap ahli jamu terkadang memiliki resep yang berbeda karena Indonesia memang memiliki keragaman jenis tanaman obat.
Salah satu yang mewariskan resep jamu adalah raja dari Keraton Kasunanan Solo, Paku Buwono X. Raja yang memerintah pada 1893-1939 ini menuliskannya dalam Serat Husada.
Dalam serat tersebut dia menuliskan ratusan resep ramuan untuk berbagai penyakit. Dua diantaranya adalah ramuan untuk mengatasi demam.
Simak Video "Ini Dia Loloh Cemcem, Jamu yang Berkhasiat!"
[Gambas:Video 20detik]