PT Yakult Indonesia Persada meluncurkan produk baru, yakni Yakult Light yang merupakan varian dari Yakult Original. Presiden Direktur Yakult Indonesia Hiroshi Kawaguchi mengungkapkan Yakult Light menjadi jawaban bagi masyarakat yang kini peduli akan kesehatan, terutama yang sedang membatasi gula.
"Akhir-akhir ini gaya hidup dan kesadaran akan kesehatan pelanggan ada bermacam-macam. Sekarang orang bisa dengan mudah mendapat informasi lewat media sosial dan memperhatikan kebiasaan makan yang baik bagi kesehatan. Untuk itu, Yakult Indonesia akan launching produk baru. Produk baru yang akan dilaunching Yakult Indonesia adalah Yakult Light," ujarnya dalam konferensi pers launching Yakult Light, Kamis (29/9/2022).
Sama seperti Yakult Original, Yakult Light merupakan minuman susu fermentasi dengan kandungan bakteri baik L.casei Shirota strain dengan gula yang lebih sedikit tetapi diperkaya vitamin D dan E.
Adapun kandungan gula pada setiap botol Yakult Light (65 ml) lebih sedikit daripada Yakult varian Original, yaitu 3 gr atau sekitar 6% dari total anjuran konsumsi gula harian perorangan menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) yaitu 50 gr (setara 4 sendok makan).
Adapun komposisi penuh dari Yakult Light antara lain air, pemanis alami maltitol, susu skim bubuk, sukrosa, dekstrosa dan penstabil pektin.
Lalu, pemanis alami glikosida steviol, perisa sintetik, vitamin E, vitamin D dan tentunya bakteri L. casei Shirota strain (LcS).
Yakult Light sudah mengantongi sertifikasi halal dan dibuat di pabrik berstandar keamanan tinggi, sehingga konsumen tidak perlu khawatir dengan produk terbaru ini. Di Indonesia, Yakult Light saat ini diproduksi di Pabrik Yakult Mojokerto, Ngoro Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur yang telah menerapkan standar produksi sistem manajemen keamanan pangan (ISO 22000:2018) sehingga dapat mengidentifikasi dan mengontrol keamanan pangan dengan baik.
Indonesia sendiri bukanlah negara pertama yang menyediakan varian Yakult Light. Yakult Light sudah hadir di banyak negara seperti Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Belanda, Australia dan lain-lain. Di masing-masing negara, Yakult Light hadir sebagai varian Yakult dengan kandungan gula yang lebih rendah dan diperkaya berbagai vitamin.
Respons untuk Masyarakat yang Makin Peduli dengan Kesehatan
Seperti halnya Yakult Original, Yakult Light mengandung bakteri baik L. casei Shirota strain yang telah mendapatkan sertifikat GRAS dari Food and Drug Administration, Amerika Serikat. Konsumsi bakteri ini dalam bentuk susu fermentasi telah diteliti dan memiliki sejarah aman dikonsumsi selama lebih dari 80 tahun oleh masyarakat di berbagai negara.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, kini PT Yakult Indonesia Persada hadir memberikan alternatif produk tersebut bagi mereka yang butuh volume/jumlah khusus dalam mengkonsumsi gula.
Tidak hanya mengandung gula yang lebih sedikit, Yakult Light juga diperkaya vitamin D dan E. Penambahan ini dilakukan karena memperhatikan kebutuhan pemenuhan vitamin di Indonesia yang mendesak yakni salah satunya Vitamin D.
Dikutip dari situs web Kemenkes pada 2012, masalah gizi yang perlu diperhatikan adalah defisiensi vitamin D atau kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin D secara cukup. Hal ini diperkuat dari penelitian oleh Irawati, Ekawanti, dan Nurbaiti (Jurnal Kedokteran, 2020) yang menyatakan 3 dari 4 partisipan mengalami kekurangan asupan vitamin D. Padahal vitamin D penting untuk kesehatan tulang dan gigi hingga mencegah stunting.
Sementara itu, vitamin E juga dianggap mempunyai manfaat yang krusial bagi kesehatan. Vitamin E memiliki sifat antioksidan yang tinggi dan berperan baik untuk kesehatan mata, kulit, serta saraf.
Cara Penyimpanan, Masa Kedaluwarsa, dan Ketersediaannya di Indonesia
Baca Selengkapnya
Simak Video "Jelajah Sumatera, Telisik Lebih Dalam Suku Anak Dalam"
[Gambas:Video 20detik]