.webp)
Membuka kafe di masa pandemi ada tantangan tersendiri. Pahami betul 4 konsep membuka kafe ini agar kafe sukses menjadi brand yang kuat.
Bisnis kafe kini semakin diminati. Mulai dari orang tua hingga anak-anak muda seolah berlomba-lomba mendirikan kafe untuk menawarkan sensasi ngopi sambil nongkrong.
Menjamurnya kafe tidak hanya di perkotaan saja, bahkan sampai ke pedesaan. Kafe-kafe hadir dengan berbagai konsep dan konsep itu menjadi awal untuk membangun sebuah brand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brand atau merek merupakan identitas suatu produk. Dalam webinar yang digelar detikcom kemarin (10/8) dengan topik tren bisnis kopi setelah pandemi, turut membagikan trik membangun brand, Arto Biantoro, aktivis brand lokal sekaligus CEO Gambaranbrand.
Menurutnya membangun brand sangat penting untuk memperkokoh roda operasional, meneruskan visi, mempertahankan nilai atau tradisi dan mewujudkan impian.
Karenanya jika ingin membangun sebuah brand berupa kafe atau warung kopi, harus memahami 4 pendekatan atau konsep ini.
1. Kopi yang Penting Ada
 Biasanya konsep kafe 'yang penting ada' di daerah tempat kafe itu berdiri tidak ada kafe lain sama sekali. Foto: iStock |
Biasanya konsep kafe 'yang penting ada' di daerah tempat kafe itu berdiri tidak ada kafe lain sama sekali. Artinya pemain kopi sangat terbatas bahkan tidak ada.
"Jadi di sini, kopi hanya sebagai pelengkap. Gak semua kafe harus berkualitas. Kopi dibatasi standar kualitasnya karena batasan harga," ujar Arto Biantoro.
Baca Juga: Mashisoyo! 7 Kafe Milik Idol K-Pop ini Punya Menu Nikmat
2. Menyajikan Kopi Berkualitas
Pada konsep ini melihat kopi sebagai kesempatan emas yang harus dikembangkan. Nah, saat itulah mulai lahir jiwa-jiwa kewirausahaan.
"Biasanya orang yang bangun kafe dengan pendekatan ini adalah orang-orang yang sudah melihat bisnis kopi sebagai kewirausahaan," ujar Arto Biantoro.
Jadi, pemilik kafe mulai bicara soal kualitas, harga jual, standar operasional dan lainnya. Selain itu, pemilik kafe juga akan berpikir panjang untuk kelangsunganbisnisnya.
3. Menawarkan Pengalaman
 Pada konsep ini menjadi kopi sebagai bagian dari pengalaman kuliner. Foto: iStock |
Pada konsep ini menjadi kopi sebagai bagian dari pengalaman kuliner. Bisnis kafenya terkelola dengan baik dan terintegrasi serta memahami potensi pemasukan tambahan.
Sebab itu bisa meningkatkan omzet. Misalnya sebuah kafe yang menawarkan trip ke kebun kopi. "Tawaran trip itu dijadikan dalam pengalaman pelanggan jadi lebih canggih," lanjutnya.
Baca Juga: Bermodal Rp 90 Ribu, Keluarga Ini Sukses Bisnis Resto di Negeri Orang
4. Punya Tujuan dan Solusi
Pada konsep ini, misalnya sebuah kafe sudah berkomitmen untuk menawarkan biji kopi Indonesia. Itu karena kafenya sudah memiliki tujuan dan solusi.
"Dengan konsep tersebut misalnya ingin memperkenalkan kopi Indonesia ke masyarakat Indonesia saja dulu, baru kemudian ke internasional," ujar Arto Biantoro.
Yang jelas, dalam membangun brand yang berbasis kafe harus memiliki visi misi, pasar dan latar belakang yang jelas dan kuat.
Baca Juga: 3 Kiat Jitu Agar Bisnis Kafe Bertahan di Masa Pandemi
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN