Bisnis kafe kini tengah digemari banyak orang, terutama anak-anak muda. Maka tak heran di setiap sudut jalan banyak bermunculan kafe-kafe baru dengan berbagai konsep.
Menikmati se cangkir kopi sambil nongkrong sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Hal inilah yang dijadikan peluang oleh para pelaku usaha untuk membangun bisnis kafe.
Namun, menjalani bisnis kafe tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi berada di tengah pandemi COVID-19 yang kini sudah mulai melandai. Ada kiat-kiat yang harus dilakukan agar bisnis kafe tetap bertahan.
Seperti yang disampaikan oleh Irvan Helmi, Co-Founder Anomali Coffee dalam acara D'Xpertise yang digelar detikcom (10/08) sore tadi. Berikut 3 kiat agar bisnis kafe bertahan di tengah pandemi:
1. Relevansi
![]() |
Irvan mengatakan bahwa dalam menjalani bisnis kafe atau bisnis apapun perlu adanya strategi baru dalam pemasaran untuk kelangsungan usaha di masa pandemi.
Salah satu adalah relevansi. Maksudnya adalah pelaku usaha harus bisa memperhatikan beberapa kebutuhan yang ada untuk menghasilkan produk yang relevan untuk konsumen.
"Misalnya saat pandemi orang lebih senang stay at home. Nah, kita bisa menawarkan menu frozen. Seperti kita punya menu donat frozen yang bisa dinikmati di rumah tapi tetap segar," ujarnya.
Baca Juga: Cafe Owners Simak! Ini Cara agar Banyak Pelanggan Betah Nongkrong
2. Inovasi
![]() |
Inovasi juga wajib dilakukan agar bisnis kafe bisa bertahan di tengah pandemi. Menurut Irvan Helmi, inovasi bisa memberikan manfaat yang signifikan untuk mengembangkan usaha.
Dengan melakukan inovasi juga mempermudah kita untuk mencapai kesuksesan. "Misalnya dengan adanya toko digital atau menawarkan secara online," lanjut Irvan.
Melakukan promosi secara online juga bisa dilakukan bahkan dapat meningkatkan penjualan. "Pembeli jadi mudah buat akses, mudah kalau mau beli tinggal klik aja," ujarnya.
Baca Juga: Mashisoyo! 7 Kafe Milik Idol K-Pop ini Punya Menu Nikmat
3. Kolaborasi
![]() |
Kolaborasi tidak hanya bertujuan untuk menciptakan produk baru untuk konsumen, tetapi juga untuk mendatangkan keuntungan untuk masing-masing pihak.
"Misalkan kalau kita kolaborasi dengan komunitas pelari. Dengan menjual produk ke mereka tingkat penjualan akan lebih tinggi. Jadi jangan takut kolaborasi," ujar Irvan Helmi.
Baca Juga: Mampir ke Tuban? Coba Ngopi di Kafe Instagramable Ini, Yuk
Simak Video "Bikin Laper: Aneka Menu Daging yang Juicy di Cutt & Grill"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)