Pecel merupakan kuliner populer khas Pulau Jawa. Hidangan ini terdiri dari beragam sayuran rebus, yang disiram dengan bumbu kacang kental.
Rasa pedas, manis, dan gurih membuatnya semakin nikmat jika disantap dengan nasi atau lontong. Cocok untuk lauk makan siang yang sehat. Berbeda dengan bumbu kacang pada gado-gado, bumbu pecel biasanya dibuat tanpa menggunakan santan.
Bumbu pecel sendiri tidak hanya berasal dari satu daerah saja. Selain Madiun dan Blitar, bumbu pecel yang berasal dari Kediri juga menggoda. Apalagi jika ditambah daun jeruk yang wangi. Adapun ciri khas sambal pecel khas Kediri adalah kencur, sehingga membuat aroma rempahnya semakin kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buat kamu para pencinta pecel, nggak perlu susah payah menghaluskan bumbu kacang di rumah. Karena sekarang sudah banyak bumbu pecel instan yang dijual di pasaran, baik di pasar maupun melalui toko daring, seperti di Dapur Keandra.
Reppi Dyahmawati selaku owner Dapur Keandra menjelaskan yang membuat bumbu pecel Keandra istimewa karena dibuat dari bahan pilihan yang diulek manual. Selain itu tidak menggunakan bahan pengawet kimia, jadi lebih aman untuk kesehatan.
Dia menjelaskan dalam sebulan setidaknya ada 30 kg bumbu pecel yang terjual. Lebih lanjut dia menjelaskan awal mula usaha kuliner rumahannya ini berdiri. Dikatakan Reppi, bisnis Dapur Keandra dimulai pada tahun 2019.
Selain menjual bumbu pecel, tokonya juga menyediakan aneka produk lainnya, mulai dari bumbu gado-gado instan yang dijual seharga Rp 16 ribu hingga kering kentang balado.
"Untuk bumbu gado-gado keandra sebenarnya adalah bumbu serbaguna. Selain bumbu gado-gado itu sendiri juga bisa untuk aneka kuliner, seperti siomay, saus ketoprak, bumbu sate,bumbu rujak baik sayur maupun buah. Yang tentunya dengan menambah beberapa komponen seperti bawang, santan, atau kecap," katanya kepada detikcom, Senin (30/5/2022).
Menurutnya, baik bumbu pecel maupun bumbu gado-gado buatan Keandra cukup tahan lama. Jika disimpan dalam suhu ruang, maka bumbu instan tersebut dapat bertahan hingga 2,5 bulan. Sedangkan jika dimasukkan ke lemari pendingin bisa tahan 4-5 bulan.
"Kami bisa mengirimkan ke luar kota atau pulau bahkan keluar negeri. Untuk kota ada beberapa kota besar di Jawa dan Bali. Untuk pulau yang sering kami kirim adalah Kota Batam, selain Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kami juga kirim ke luar negeri yaitu ke Singapura dan Hong Kong," terangnya.
Diakuinya, pandemi COVID-19 membawa dampak cukup dalam bagi kelangsungan usaha, sehingga menyebabkan penjualan produk menurun. Hal inilah yang membuat ia beralih berjualan online melalui platform media sosial.
Di samping itu, ia juga mengikuti program 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' dari Kraft Heinz Food Service bersama detikcom guna menambah wawasan dan pengalaman, khususnya di bidang bisnis kuliner.
"Semoga (ke depan) bisa sesuai dengan yang saya harapkan, terjadi kenaikan produk, (semakin) dikenal (luas), dan keuntungan naik," tandasnya.
(ads/ads)