Bubur Tuak Karangasem, Bubur Tanpa Alkohol yang Bisa Obati Sembelit

Bubur Tuak Karangasem, Bubur Tanpa Alkohol yang Bisa Obati Sembelit

Selamat Juniasa - detikFood
Senin, 09 Mei 2022 15:00 WIB
Made Bandem saat membuat bubur tuak
Foto: Selamat Juniasa/detikBali
Karangasem -

Desa Sibetan di Kabupaten Karangasem, Bali punya kuliner bubur khas bernama bubur tuak karangasem. Meski bernama tuak, bubur ini tak mengandung alkohol.

Bubur tuak karangasem tergolong kuliner legendaris karena sudah ada sejak zaman dulu. Kamu bisa menemukannya di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.

Masyarakat setempat menyebutnya bubur tuak atau bubur nira karena dibuat dengan nira yang belum difermentasi. Bubur ini bebas alkohol dan bahkan diyakini punya banyak manfaat sehat saat dikonsumsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahan pembuatan bubur tuak mudah didapat yaitu air, tepung beras, kelapa parut, garam dan tentu saja tuak sesuai dengan namanya.

Cara membuatnya juga cukup mudah. Pertama didihkan air, setelah itu campurkan dengan tuak secukupnya sesuai dengan tingkat kemanisan yang diinginkan. Setelah kembali mendidih baru campurkan tepung beras, kelapa parut, dan garam. Aduk hingga matang.

ADVERTISEMENT

Setelah itu bubur tuak siap untuk disantap. Bubur ini tetap enak dikonsumsi dalam keadaan panas maupun dingin karena hal tersebut tidak mempengaruhi cita rasanya.

Seporsi bubur tuak dibanderol Rp 7.000 saja. Selain mengenyangkan, mengonsumsinya bagus untuk kesehatan.

Baca Juga: Mengenal Bubur Mengguh khas Bali yang Mirip Bubur Ayam

Bubur tuak dibuat dari nira yang belum difermentasi.Bubur tuak dibuat dari nira yang belum difermentasi. Foto: Instagram ayu_dewidewi

I Made Bandem yang merupakan pemilik sekaligus pembuat bubur tuak tersebut mengatakan bahwa kuliner bubur tuak sudah ada sejak dulu dan sampai saat ini masih terus eksis karena memiliki cita rasa yang khas. Penikmat bubur tuak bukan hanya warga Desa Sibetan, melainkan banyak juga warga luar Desa Sibetan.

"Mungkin saat ini saya adalah satu-satunya penjual bubur tuak yang masih tersisa, karena saat ini bahan bakunya sangat sulit didapat yaitu tuak. Karena tuak yang digunakan tidak sembarangan yaitu tuak yang belum difermentasi," kata Bandem.

Untuk tetap mempertahankan kuliner tersebut, Bandem bahkan sengaja mengontrak satu pohon aren agar tetap bisa mendapat tuak sesuai dengan keinginan sebagai bahan utama pembuatan bubur tuak.

"Bubur tuak ini dipercaya mempunyai banyak manfaat seperti menurunkan demam pada anak-anak, memperlancar ASI, diabetes dan ada cukup banyak yang bilang bahwa kuliner ini mampu mengobati sembelit dan penghilang stres," tutup Bandem.

Baca Juga: Mencicipi Bubur Tuak Karangasem, Tanpa Alkohol-Obati Sembelit




(adr/adr)

Hide Ads