Begini Awal Mula Hidangan Sop Saudara yang Legendaris di Sulawesi Selatan

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikFood
Kamis, 21 Apr 2022 10:30 WIB
Foto: Trans 7 Official
Makassar -

Menyebut kuliner Sulawesi Selatan tak bisa meninggalkan Sop Saudara. Hidangan sop daging ini disajikan bersama bihun, perkedel kentang, jeroan sapi, dan telur rebus.

Sop Saudara punya sejarah menarik, terkait asal usul dan penamaannya. Hidangan dari kabupaten Pangkep ini pertama kali dibuat di kota Ujung Pandang atau saat ini dikenal sebagai kota Makassar.

Nama Sop Saudara diberikan oleh H Abdullah saat mendirikan warung makan sop daging miliknya. Ia dulu merupakan pegawai di salah satu warung sop daging di pasar sentral kota Makassar, sekitar tahun 1954.

Saat itu warung sop tersebut dikenal dengan Sop Sentral. H Abdullah menjadi karyawan di warung tersebut selama 4 tahun, kemudian memutuskan untuk memulai usaha sop daging sendiri.

"Ada berita Pasar Senggol mau dibuka. Saya ambil keputusan saya mau membuka usaha sendiri, menjual di situ kalau malam. Di situlah saya mulai berjualan," tutur H Abdullah kepada detikSulsel saat ditemui di kediaman pribadinya, di Jalan Ade Irma, Jumat (15/4/2022).

Pencetus Sop Saudara, H Abdullah. Foto: (Al Khoriah/detikSulsel)

Pada saat itu, ia memutuskan untuk tidak menggunakan nama dagang seperti warung tempatnya bekerja sebelumnya. Dari sinilah ia merangkai dan mencetuskan nama Sop Saudara, yang memiliki arti "Saya Orang Pangkep Saudara".

H Abdullah mengatakan, penggunaan kata saudara sendiri diambil karena ia yang merupakan perantau dari Kabupaten Pangkep menganggap semua orang di Kota Makassar, kala itu Ujung Pandang, adalah saudara.

Selain memberi nama dagang Sop Saudara, H Abdullah juga memperbarui racikan resep yang ia pelajari dari warung sebelumnya. Dengan menambahkan bagian lain dari sapi, seperti potongan usus, paru, dan jantung ke dalam sajian sop. Selain itu, ia juga meracik ulang bumbu kuahnya agar lebih sesuai.

"Itu cuma karangan, karena kita ini orang Pangkep, Sop Saudara itu kepanjangan 'Saya Orang Pangkep Saudara'. Jadi di situlah diambil nama seterusnya sampai sekarang. Saya sendiri yang mencetuskan nama Sop Saudara. Dulu saya ambil kesimpulannya Sop Saudara seakan-akan saya memanggil semua yang ada di kota ini saudara semua," jelasnya.

Merek dagang ini pun pertama kali dituliskan oleh H Abdullah di muka warungnya, di Pasar Senggol. Bersyukur, menu yang ia racik ternyata diterima baik oleh masyarakat di Ujung Pandang kala itu.

Menu ini pun mulai populer. Pada tahun 1970, H Abdullah memutuskan untuk memindahkan warungnya ke Jalan Andalas, dan masih bertahan hingga saat ini.

Racikan Sop Saudara berisi pelengkap jeroan sapi, bihun, hingga perkedel kentang. Foto: Trans 7 Official

"Jadi nama Sop Saudara itu (dibuat) di sini (Makassar), saya sendiri yang tulis. Ada tulisannya di muka (warung) 'Sop Saudara'. Sop Saudara itu saya pertama racik. Karena pengalaman saya ikut sama penjual sop, kemudian saya tambahkan hati, paru, usus, jantung, daging saya campur itu," tambahnya.

H Abdullah mengatakan nama Sop Saudara kini telah menyebar dan dikenal sebagai nama menu sop daging tersebut. Menurutnya, hal itu berawal dari beberapa karyawannya yang memutuskan untuk memulai usaha sendiri dengan tetap menggunakan nama dagang Sop Saudara pada menu tersebut.

Meski begitu, H Abdullah mengaku tidak keberatan atas penggunaan nama dagang tersebut meskipun tidak berizin. Ia justru bersyukur jika nama Sop Saudara dikenal oleh banyak orang.

"Kebanyakan anak-anak ikut sama saya dulu, mereka keluar, usaha sendiri. Saya tidak larang pakai merek itu. Gembiraku kalau mereka pakai itu merek, kemudian dilihat baik-baik. Saya bersyukur sekali," pungkas H Abdullah.

Baca Juga: Ini Kelezatan Sop Cendrawasih Mas Tomo yang Bertahan 69 Tahun di Makassar

Sementara itu, Budayawan Bugis Makassar Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Ery Iswary, M.Hum menjelaskan sejarah Sop Saudara sebagai makanan khas Kabupaten Pangkep sangat singkat. Sejarah penamaannya hanya berupa akronim dari "Saya Orang Pangkep" seperti yang diungkapkan H Abdullah.

"Ada yang menginterpretasikan Sop Saudara itu saudaranya di Sop. Sebenarnya Sop itu akronim, S nya Saya, O nya orang, P nya Pangkep dan diakhiri dengan kata saudara," jelas Ery.

Menurut Ery, hal ini menunjukkan filosofi persaudaraan orang Pangkep yang kuat. Karena bahkan penamaan kulinernya pun memiliki kesan persaudaraan.

Budayawan menyebut Sop Sodara sebagai filosofi persaudaraan orang Pangkep yang begitu kuat. Foto: Trans 7 Official

"Sebenarnya kalau kita mau ke filosofi ke budaya dan juga nilai-nilai sosial budayanya orang Pangkep bahwa orang Pangkep itu punya nilai persaudaraan yang tinggi. Sehingga untuk makanan saja untuk kuliner tradisional mereka itu mementingkan persaudaraan bahwa ini untuk kita semua. Karena kita semua bersaudara," tambahnya.

Menurut Ery, Sop Saudara yang awalnya adalah Sop Daging ini merupakan makanan khas masyarakat Pangkep yang mirip dengan Coto Makassar. Hanya saja divariasikan dengan menambahkan bihun dan perkedel. Namun, populer di Makassar setelah penamaan SOP Saudara dan diperjualkan di Kota Makassar.

"Awalnya juga di Pangkep, asalnya orang Pangkep. Kemudian viralnya, kalau istilah sekarang, di Makassar gitu. Dijualnya kan di Makassar karena dia berdagang di Makassar," pungkas Ery.

Baca halaman selanjutnya untuk tahu resep sop sodara.



Simak Video "Bikin Laper: Kapurung Khas Makassar yang Segar dan Mengenyangkan"

(adr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork