Renyah Manis Kue Semprong Suharti, Satu-satunya Produsen Semprong di Desa Sidowayah

Achmad Hussein Syauqi - detikFood
Senin, 18 Apr 2022 16:30 WIB
Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Di desa Sidowayah, Klaten, ada seorang produsen semprong tradisional yang masih bertahan sampai sekarang. Sudah lebih dari 5 dekade ia berjualan semprong.

Kue semprong tergolong kue kering tradisional yang populer. Bentuknya seperti pipa silinder tipis dengan tekstur garing dan renyah. Cita rasanya yang manis sedikit gurih membuat kue ini disukai banyak orang.

Kue semprong juga populer sebagai oleh-oleh. Kue ini bisa kamu temui, salah satunya di Klaten, Jawa Tengah. Salah satu pembuatnya, Suharti (85) asal Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, sudah 5 dekade memproduksi kue semprong secara tradisional.

Bahan utamanya adalah tepung beras, santan, gula, mentega, telur, dan kayu manis. Jelang lebaran, kue semprong buatan Suharti semakin laris diburu.

"Ini sudah ramai dipesan sejak awal puasa. Ada yang pesan dua kilogram sampai tiga kilogram tapi belum pada diambil, nanti mendekati Lebaran sudah habis," ungkap Suharti pada detikJateng di rumahnya, depan balai Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Jumat (15/4/2022).

Suharti menjelaskan kue semprongan berbeda dengan egg roll yang umum dikenal masyarakat. Kue semprongan menggunakan tepung beras dan campuran telurnya tidak sebanyak egg roll.

Suharti, satu-satunya produsen semprong tradisional di Desa Sidowayah, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Kalau egg roll itu banyak telur tapi ini tidak, dan menggunakan tepung beras. Jadi renyah rasanya lebih lama karena telur tidak terlalu banyak," ungkap Suharti.

Suharti menyebut kue semprongan ini sudah dibuatnya sejak 50 tahun lalu. Dia menyebut resep kue semprongan itu didapatkan dari kreasinya sendiri.

"Ini akal-akalan saya sendiri. Dulu kan ada kue sermier yang bulat tapi terlalu manis, kemudian saya buat seperti semprong ini," ungkap Suharti.

Di musim Lebaran, lanjut Suharti, merupakan momen paling ramai pesanan. Biasanya kue semprong dibawa para pemudik balik ke kota-kota besar di Indonesia.

"Ini untuk oleh-oleh ke mana-mana, ada ke Jakarta, Bali, Kalimantan dan lainnya. Orang dari jauh-jauh yang beli untuk dibawa balik," ucap Suharti.

Baca Juga: Kue Seupet, Semprong Khas Aceh yang Jadi Primadona Saat Lebaran

Di luar momen Lebaran, Suharti mengaku tetap memproduksi kue semprongan meskipun tidak banyak. Paling banyak dua kilogram dalam satu hari.

Kue semprong diminati karena terasa manis gurih. Foto: iStock

"Tidak Lebaran paling dua kilogram, ditambah kalau ada pesanan. Dua kali lebaran saat COVID juga tetap ada pesanan meskipun tidak banyak," sebut Suharti.

Suharti pun menjual semprongnya tidak mahal. Dia menjual satu kemasan semprong seberat setengah kilogram seharga Rp 35 ribu.

"Satu plastik isinya setengah kilogram dengan harga Rp 35.000 saja. Di sini (Sidowayah) kini tinggal saya sendiri yang buat, kalau egg roll ada beberapa," tambah Suharti.

Ditemui terpisah, Direktur Bumdesa Sinergi Desa Sidowayah, Hartoyo mengatakan di desanya untuk produksi kue semprongan tinggal satu. Namun untuk egg roll ada beberapa UMKM.

"Semprongan setahu saya tinggal satu tapi kalau egg roll ada beberapa UKM yang produksi. Bumdesa sudah mencoba memberdayakan," ujar Hartoyo pada detikJateng.

Hartoyo menyebut Bumdesa mencoba mempromosikan kue produk desanya ke luar sebab selama ini hanya skala lokal saja. "Jadi kita coba kenalkan agar dikenal luas, jadi nantinya produksi tidak sebatas pesanan tetapi bisa setiap hari. Syukur nanti bisa berkembang, nanti kita buat pusat oleh-oleh," ujar Hartoyo.

Baca Juga: Semprongan, Kue Renyah Khas Klaten Ramai Diburu Saat Lebaran



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"

(adr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork