Bolu Paranggi, Bolu Gula Merah Khas Suku Mandar yang Manis Empuk

ADVERTISEMENT

Bolu Paranggi, Bolu Gula Merah Khas Suku Mandar yang Manis Empuk

Abdy Febriady - detikFood
Senin, 14 Mar 2022 12:30 WIB
Kue khas Mandar, Bolu Paranggi
Foto: Abdy Febriady
Mamuju -

Tampilannya gendut-gendut dengan warna kecokelatan, inilah Bolu Paranggi khas suku Mandar. Berbahan tepung terigu dan gula merah, kue ini rasanya manis dan empuk!

Masyarakat suku Mandar di provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) punya beberapa makanan khas. Dari kategori kudapan, ada Bolu Paranggi yang terkenal enak. Kue ini banyak dijajakan di Jalan Trans Sulawesi, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene.

Puluhan warga menekuni profesi sebagai pembuat dan penjual kue Bolu Paranggi. Tampak mereka menjajakannya di kios-kios yang berjejer rapi di sisi jalan.

Kue khas Mandar, Bolu ParanggiMenjakakan bolu paranggi khas suku Mandar, Mastuti bisa menjual hingga puluhan kemasan setiap hari. Foto: Abdy Febriady

Salah satu warga, Mastuti mengaku sudah dua tahun menggeluti profesi sebagai pembuat dan penjual kue Bolu Paranggi. Dalam sehari, ia mampu menjual puluhan kemasan kue Bolu Paranggi.

"Sehari biasanya jual sampai dua puluh bungkus (kue bolu paranggi), setiap bungkus berisi tujuh buah kue. Harganya sepuluh ribu rupiah per bungkus,"ujar Mastuti kepada detikSulsel, Rabu (9/3/2022).

Untuk membuat Bolu Paranggi, prosesnya mudah dan sangat sederhana. Alat untuk membuatnya juga masih tradisional.

Bahan utamanya adalah tepung terigu, gula merah, air dan pengembang. Ketiganya dicampur jadi satu hingga menyerupai adonan dodol.

Lalu tembikar dari tanah liat dipanaskan menggunakan api dari sabut kelapa dan kayu. Pun demikian dengan cetakan Bolu Paranggi, yang terbuat dari besi aluminium.

Setelah itu, cetakan aluminium diolesi sedikit margarin, agar adonan kue Bolu Paranggi tidak lengket dan mudah terlepas.

Baca Juga: Gurih Pedas Gogos Kambu, Lontong Ketan Khas Polewali Mandar

Adonan yang telah dituang ke dalam cetakan, ditutup menggunakan tembikar tanah liat yang telah dibakar dengan suhu tertentu. Tujuannya, agar adonan kue Bolu Paranggi lebih cepat matang secara merata.

Hanya butuh beberapa menit untuk Bolu Paranggi matang. Hal ini ditandai dari adonan yang sudah mengembang dan berubah warna menjadi kecokelatan.

Kue khas Mandar, Bolu ParanggiMeski luarnya terlihat gosong, tetapi isinya memiliki tekstur yang lembut dengan rasa yang manis. Foto: Abdy Febriady

Meski bagian luar kue Bolu Paranggi tampak padat, namun dalamnya terasa lembut. Terkadang ada warga yang sengaja memesan kue ini dalam kondisi gosong, namun lumer pada bagian dalam.

Menurut Mastuti, Bolu Paranggi merupakan salah satu kue khas Suku Mandar dengan tekstur lembut namun nikmat. Rasanya makin mantap apabila disantap dalam kondisi masih hangat.

"Makanya, biasa ada pengunjung rela menunggu, karena maunya membeli Bolu Paranggi yang masih panas," pungkasnya.

Baca Juga: Lembutnya Kue Bolu Paranggi Khas Suku Mandar



Simak Video "Laris Manis Penjualan Serabi di Jawa Timur saat Perayaan Imlek 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT