Nikmat dan Sehat! 'Chicken Wings' Plant-Based dan Es Kopi Susu Vegan Buatan Eath

Menu nabati (plant-based) kini kian diminati. Eath menyajikan 'chicken wings' plant-based yang ternyata tak kalah lezat dibanding chicken wings sungguhan.

Memasuki tahun 2022, tren makanan sehat diprediksi oleh banyak pakar kuliner akan semakin populer. Kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai membuat banyak orang menjadi lebih sadar akan kesehatan. Mereka memilih mengonsumsi makanan yang lebih sehat.

Makanan nabati atau yang populer dengan sebutan plant-based food ini menjadi yang paling diminati beriringan dengan meningkatnya permintaan makanan sehat. Berbagai produsen makanan nabati ini berlomba-lomba menawarkan menu unik yang sepenuhnya terbuat dari bahan plant-based.

Di kawasan Senopati, Jakarta Selatan ada sebuah gerai plant-based yang memiliki menu cukup unik. Tawarkan 'chicken wings' nabati, Eath punya menu sehat yang tak kalah lezat dengan chicken wings sungguhan. Ingin menyajikan menu alternatif bagi para pelaku vegan dan vegetarian, Eath juga memiliki tujuan mulia untuk mengajak lebih banyak orang mengonsumsi sayur-sayuran yang lebih sehat untuk tubuhnya.

"Eath itu sebenarnya plant-based eatery. Kita menyajikan makanan-makanan plant-based yang ramah untuk pelaku vegan dan vegetarian. Tetapi sebenarnya konsep ini untuk semua orang, cuma ingin mengajak lebih banyak orang untuk makan sayur," kata Ghea selaku pendiri Eath kepada detikcom (8/1).

Gerai yang hadir di Jakarta sejak bulan Maret 2021 lalu ini menawarkan menu makanan hingga minuman yang lengkap dengan seluruh bahan yang digunakan berbasis pada bahan-bahan nabati saja. Tak hanya chicken wings, es kopi susunya yang segar bahkan terbuat dari bahan plant-based.

Baca juga: Kata Pebisnis Kopi Soal Tren Kopi Tahun 2022, Bakal Ada Kreasi Baru?

Saat detikfood menyambangi Eath Senopati (7/1) kami mencicipi beberapa jenis menu yang menjadi andalannya. Seperti apa ya rasa menunya?

Nikmat dan Sehat! 'Chicken Wings' Plant-Based dan Es Kopi Susu Vegan Buatan Eath Foto: detikcom/Diah Afrilian

'Chickin' Plant-Based dengan Banyak Pilihan Saus

Menu olahan sayap ayam dengan siraman beragam saus cukup diminati akhir-akhir ini. Tetapi terbuat dari daging ayam membuat menu ini tidak cukup bersahabat bagi pelaku diet vegan maupun mereka yang ingin makan lebih sehat.

Saat menyambangi gerainya, kami berkesempatan mencicipi 'chickin' dengan 2 rasa saus yang berbeda. Ada Korean Gochu-Racha dan Mentai Chickin yang dikatakan sebagai menu paling baru di sini.

Teksturnya dari 'chikin'nya sendiri sebenarnya tak jauh berbeda dengan ayam pada umumnya. Hanya saja karena bukan terbuat dari daging ayam asli yang memiliki lemak alami, teksturnya cenderung lebih kering.

Serat dari 'ayam' plant-based ini sendiri benar-benar menyerupai serat dada ayam. Menurut seorang pegawai Eath, Emmy, 'chickin' yang disajikan di sini terbuat dari campuran kedelai, jamur, dan paprika.

Untuk pilihan sausnya sendiri, Eath menyajikan Hickery BBQ, Garlic Parmesan, Korean Gochu-Racha, Louisiana Cajun, Mandarin Orange, dan Honey Garlic. Lalu ada satu menu saus terbaru mereka yaitu Mentai.

Baca juga: William Wongso Bicara Tren Kuliner Nusantara hingga Tantangan Promosinya

Restoran Cepat Saji yang Sehat

Nikmat dan Sehat! 'Chicken Wings' Plant-Based dan Es Kopi Susu Vegan Buatan Eath Foto: detikcom/Diah Afrilian

Hadir di tempat yang tak terlalu besar, Ghea selaku pendiri Eath, mengatakan bahwa konsep yang ingini diusung sebenarnya berupa restoran dengan pelayanan yang cepat atau restoran cepat saji hanya saja semua makanan dan menu yang disajikan di sini terbuat dari bahan sehat.

"Eath berusaha tampil beda dengan menyajikan makanan-makanan yang familiar dan bersahabat dengan mulut banyak orang yang mau mencoba plant-based food. Kami mau membuktikan kalau makan plant-based itu bisa tetap enak kok dan biasa-biasa aja seperti makanan lain. Kita juga mengembangkan Eath ingin dilihat seperti penyajian yang cepat aja, seperti makanan cepat saji tapi plant-based," kata Ghea.

Berkembangnya minat masyarakat untuk makanan-makanan sehat ini ternyata dampaknya juga dirasakan secara langsung oleh Eath. Ghea juga mengungkapkan bahwa di awal tahun ini penjualan makanan plat-based ini benar-benar meningkat. Bukan hanya mereka yang pelaku vegan dan vegetarian, banyak juga orang-orang yang tergerak untuk mulai mengonsumsi makanan nabati melalui gerakan-gerakan plant-based yang kini berkembang pesat.

"Kita senang banget di Eath yang datang dan coba bukan vegan dan vegetarian saja tetapi juga hampir semua orang yang pengen coba makan plant-based. Banyak riset yang juga mengklaim pola makan nabati lebih sehat," kata Ghea.

Berbagai Minuman Plant-Based yang Segar

Nikmat dan Sehat! 'Chicken Wings' Plant-Based dan Es Kopi Susu Vegan Buatan Eath Foto: detikcom/Diah Afrilian

Tidak hanya makanan saja, di Eath juga ada menu minuman yang sehat dan menyegarkan. Saat menyambangi gerai Eath di Senopati, kami melihat ada setidaknya empat jenis menu minuman yang ditawarkan. Ada Eskopsu Vegan, Prebiotic Hunter, Immune Booster dan Fat Burner.

Kami mencicipi menu Eskopsu Vegan dan Fat Burner. Untuk es kopi susunya sendiri rasanya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan es kopi susu pada umumnya. Terbuat dari campuran susu almond, oat dan kacang kedelai ada sensasi rasa yang unik ketika digabungkan dengan espresso yang menggunakan biji arabica.

Selain itu ada jua menu minuman yang bernama Fat Burner yang diklaim mampu membantu mengurangi lemak di dalam tubuh. Terbuat dari teh chamomile dengan tambahan chia seeds di dalamnya, pemanis yang digunakan juga menggunakan stevia yang lebih sehat dan rendah kalori.

Peduli dengan kesehatan, Ghea juga menyampaikan pesan-pesan dan harapannya kepada seluruh khalayak. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan para pelaku vegan dan vegetarian, Ghea juga ingin kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan nabati setidaknya satu hari satu makanan nabati meningkat agar lebih banyak lagi orang yang bisa tetap sehat terutama di masa pandemi yang rentan dengan penyakit.

"Pesan yang ingin disampaikan adalah yuk coba untuk mengurangi konsumsi daging setidaknya satu hari dalam seminggu saat 'Meatless Monday' dan salah satunya kamu bisa mencoba Eath dan cobain sendiri kalau makanan plant-based itu tidak membosankan, tetap menyenangkan dan bisa dinikmati," kata Ghea.

Selain itu Ghea juga memiliki harapan untuk industri makanan plant-based. Bukan hanya sekadar makan, Ghea mengatakan pola makan nabati ini sebenarnya memiliki hubungan erat yang cukup kompleks mulai dari kesehatan untuk tubuh sendiri hingga keberlangsungan planet tempat tinggal manusia yaitu bumi.

"Harapan kedepannya semoga lebih banyak orang-orang yang peduli untuk mencoba makanan plant-based dan peduli bahwa ini bukan hanya tentang makan saja tetapi banyak dampak baik untuk diri sendiri, kesehatan kita dan untuk planet kita untuk bumi. Karena gaya hidup plant-based ini erat kaitannya dengan isu lingkungan," kata Ghea.

Baca juga: Maria Vania Terlihat Ramping, Ini 5 Tips Dietnya yang Gampang Dicontek