Uniknya Kopi Blue Tamblingan Beraroma Manis Cempedak Khas Desa Munduk
Rabu, 17 Nov 2021 15:00 WIB
3. Terapkan Petik Merah agar Berkualitas
![]() |
Putu Ardana yakin bahwa kopi khas Desa Munduk ini bisa memiliki nilai jual premium. Karenanya harus dirawat agar menghasilkan kopi dengan kualitas yang baik.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni tidak menggunakan pupuk atau pestisida yang mengandung bahan kimia. Kemudian juga harus menerapkan petik merah.
"Hanya petik merah saja artinya kita petik yang tua kita pilih baru diserahkan. Kita beli dengan harga yang relatif mahal. Biasanya kalau petik tua campur muda itu sekilonya cuma Rp 4.000," ujar Putu Ardana.
Baca Juga: Sri Mulyani Menikmati Kopi Anaerob Spesial Buatan Barista Pribadi
4. Bisa Diproses dengan 3 Metode
![]() |
Kopi Blue Tamblingan sebenarnya diproses secara natural dan tradisional. Biji kopi petik merah lebih dulu dipisahkan dengan biji kopi yang rusak.
Kemudian dijemur dengan kulitnya. Namun, Putu Ardana menjelaskan bahwa ia memiliki tiga metode pemrosesan kopi. Pertama ada full washed, di mana biji kopi dipisahkan dari kulit luar lalu dicuri dan dikeringkan.
Selain itu ada honey process, yaitu biji kopi dikupas dan dikeringkan dengan lapisan mucilage masih menyelimuti biji kopi. Lalu baru dikeringkan.
Terakhir ada anaerob atau melewati proses fermentasi. Putu Ardana menyebutkan bahwa proses natural lebih disukai banyak orang.
"Tapi faktanya yang orang paling banyak minta yang natural," tuturnya.
Simak Video "Melihat Produksi Kopi Sepoor yang Legendaris di Kota Pasuruan"
[Gambas:Video 20detik]