Begini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan Tahunan

Begini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan Tahunan

Riska Fitria - detikFood
Senin, 15 Nov 2021 12:30 WIB
Begini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan Tahunan
Foto: detikcom/Riska Fitria
Bali -

Selain juruh, masyarakat Desa Les Bali juga memproduksi arak dari nira pohon lontar. Arak tersebut diproses secara higienis dan tahan disimpan tahunan.

Arak merupakan minuman beralkohol khas Bali yang terbuat dari tuak lontar. Minuman beralkohol tersebut kini legal untuk diproduksi dan dikonsumsi di Bali.Hal tersebut berdasarkan Perpres No 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang ditetapkan pada 2 Februari 2021.

Tuak di desa Les diambil dari air pohon lontar yang memiliki kadar air yang rendah. Oleh karenanya cocok diproduksi menjadi arak. Berbeda dengan juruh, untuk membuat arak ini menggunakan jenis tuak wayah. Tuak tersebut disadap 1 kali sehari menggunakan media serabut kelapa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Perpres Investasi Miras Dicabut, Ini 4 Miras Asli 4 Provinsi Indonesia

ADVERTISEMENT
Begini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan TahunanBegini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan Tahunan Foto: detikcom/Riska Fitria

Di Dapur Bali Moela, Chef Yudi pun juga memproduksi arak. Chef Yudi mengajak detikcom dalam Rangkaian Ekspedisi 3.000 kilometer bersama Wuling untuk melihat proses pembuatan arak.

Chef Yudi mengatakan bahwa dirinya belajar dari berbagai referensi untuk bisa membuat arak berkualitas bagus. Bukan secara instan, tetapi membutuhkan waktu yang lama.

"Lama ini saya belajar buat arak, dicoba masih gagal, coba lagi. Ya sampai akhirnya berhasil bikin arak berkualitas," ujar Chef Yudi kepada detikcom (10/10/21).

1. Proses Tradisional

Begini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan TahunanBegini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan Tahunan Foto: detikcom/Riska Fitria

Chef Yudi mengatakan bahwa dalam proses pembuatan arak harus dilakukan secara higienis untuk mendapatkan kualitas yang baik. Dimulai dari proses fermentasi.

Air pohon yang sudah disadap itu kemudian direbus secara tradisional menggunakan api dari tungku kayu bakar. Kemudian di sisi-sisi pancinya disumpal dengan kulit buah lontar.

Hal itu untuk memperlancar proses penyulingan. Nantinya uap dari perebusan tuak akan diarahkan melalui bambu panjang. Kemudian di ujung bambunya ada botol-botol untuk menampung tetesan tuak.

2. Suhu Pengaruhi Kualitas Tuak

Begini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan TahunanBegini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan Tahunan Foto: detikcom/Riska Fitria

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tuak. Chef Yudi menjelaskan bahwa suhu dalam perapian harus dijaga dengan baik. Menurutnya tak ada ketentuan khusus tapi feeling.

"Sebenarnya feeling aja, kalau sudah terbiasa pasti paham. Gak ada ketentuan itu suhunya harus berapa, jadi pakai feeling aja," ujar Chef Yudi.

Lebih lanjut, Chef Yudi menjelaskan bahwa suhu rendah akan membuat arak aranya lebih baik. Menurut Chef Yudi, jika seseorang tak terbiasa membuat arak, nanti anaknya bisa ada aroma arangnya.

Baca Juga: Resep Arak Gubernur Bali Demi Tetap Sehat Hadapi Pandemi

3. Empat Varian Arak

Begini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan TahunanBegini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan Tahunan Foto: detikcom/Riska Fitria

Chef Yudi memproduksi arak dengan empat varian di Dapur Bali Moela. Varian tersebut adalah original, kelor, mangga dan nangka. Khusus untuk mangga dan nangka itu tergantung musim.

Sementara varian yang paling istimewa dan terbilang langka adalah varian kelor. Nah, arak varian original merupakan rasa arak Bali yang sebenarnya.

Varian kelor disebut istimewa karena ada perbedaan pada proses pembuatannya. Pada proses perebusan menggunakan api kayu bakar dari tanaman kelor yang sudah mati dan kering.

"Arak dengan kayu bakar kelor itu sudah warisan sejak dulu. Kalau arak kelor ini rasanya lebih halus berbeda dengan arak lainnya," ujar Chef Yudi.

4. Disimpan di Dalam Guci

Begini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan TahunanBegini Cara Pembuatan Arak Bali yang Tahan Disimpan Tahunan Foto: detikcom/Riska Fitria

Semua hasil produk arak yang telah dibuat di Dapur Bali Moela kemudian mengalami proses penyimpanan lanjutan. Arak-arak tersebut disimpan di dalam guci-guci tua.

"Nanti sebagian besar arak ini disimpan di dalam guci. Ditutup rapat selama waktu yang sangat lama, satu tahun hingga dua tahun. Semakin lama maka semakin enak rasanya," ujar Chef Yudi.

Uniknya guci-guci yang digunakan untuk menyimpan arak tersebut berusia tua sekitar ratusan tahun lalu. Chef Yudi menceritakan bahwa guci tersebut didapatkan masyarakat Desa Les.

"Desa Les kan salah satu desa tertua di Bali. Nah, masyarakatnya banyak menyimpan warisan guci tua milik leluhurnya,".

Guci-guci berisi arak bali itu pun di tata berjejer di Dapur Bali Moela. Untuk araknya sendiri dijual melalui koperasi dengan harga yang bervariasi.

"Harganya tuh macam-macam tergantung jenis, tergantung juga kadar alkoholnya berapa persen. Arak buah 40% Rp 175 ribu / 750 ml, yang 30% 100 ribu / 600 ml," ujar Chef Yudi.

Sementara untuk arak original dengan kadar alkohol 40% dihargai Rp 135 ribu per 750 ml dan arak original dengan kadar 30% dihargai Rp 25 ribu per 600 ml.

Baca Juga: 5 Fakta Arak Bali yang Disebut Bisa Sembuhkan OTG Corona

Halaman 3 dari 2
(raf/odi)

Hide Ads