Mampir ke Pasar Beringharjo Yogyakarta jangan lewatkan jajan pecel plus aneka lauknya. Pecelnya berbeda dari yang lain karena pake kembang turi.
Pecel menjadi salah satu kuliner yang paling dicari ketika berkunjung ke Pasar Beringharjo Yogyakarta. Di pinggiran selasar pasar, kamu akan mendapati banyak penjual pecel sayuran.
Detikcom dalam rangkaian Ekspedisi 3000 Kilometer Bersama Wuling (07/10) menyambangi salah satu warung bernama Nasi Gudeg dan Nasi Pecel Bu Kurniatun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Pecel Tercatat Sejarah Sudah Dinikmati Sejak Abad 9 Masehi
![]() |
Kepada detikcom, pelayan di warung pecel tersebut mengatakan bahwa pecel di Pasar Beringharjo memiliki cerita dan sejarah menarik.
Awalnya area penjual pecel tersebut diberi nama 'Pecel Senggol Pasar Beringharjo'. Nama tersebut tercetus karena dulu tempat makan di warung pecel sangat sempit sehingga pembeli harus saling senggol.
"Ya awalnya sempit, penjual sama penjual jaraknya deket. Jadi kalo orang-orang mau makan ya saling senggol gitu," ujar pelayan di warung pecel.
Sejak saat itu, banyak orang yang menyebut pecel Pasar Beringharjo dengan sebutan Pecel Senggol. Namun, kini area warung pecel sudah berupa kios-kios sederhana yang berderet di depan Pasar Beringharjo.
![]() |
Meski begitu, tempat makan pecel tersebut masih terbilang sederhana. Hanya berupa gerobak dengan bangku dan atap seadanya.
Saat kami memesan pecel di sana, suasananya sangat ramai. Suara antara penjual pecel yang memanggil calon pelanggannya saling bersahutan.
Soal racikan pecelnya mungkin sama seperti racikan pecel di tempat lainnya. Isiannya berupa sayur rebus seperti bayam, tauge, wortel dan disiram sambal kacang.
"Sama saja sama pecel yang lain. Tapi di sini itu rebusannya ada kembang turi. Kalau di pecel lain gak pakai kembang turi," ujarnya.
![]() |
Seporsi pecel di sana bisa disantap menggunakan nasi atau lontong. Untuk harga satu porsinya tergantung dengan pemilihan lauk-pauk di sana.
Untuk pecel polos harganya dibanderol Rp 8.000. Sementara itu ada banyak pilihan lauk-pauk, seperti ayam, tempe dan tahu bacem, sate-satean, mie, telur dan gorengan.
Kami memesan dengan lauk tempe dan tahu bacem seharga Rp 17.000. Pecelnya dibungkus menggunakan kertas nasi yang dialasi daun pisang. Porsinya mengenyangkan.
Ukuran tempe tahunya juga besar dengan rasa manis bumbu bacem. Rasa manis itu cocok dipadukan dengan bumbu kacang yang diulek kasar, sehingga remahan kacangnya masih terasa, begitu pun dengan aromanya
![]() |
Sementara untuk rasa bumbu kacangnya dominan pedas dan gurih. Untuk sayurannya masih terasa crunchy saat dimakan. Tidak lonyot. Sementara kembang turinya terasa renyah segar dengan sedikit rasa pahit. Biasanya karena putik bunga sari turi yang ikut terebus.
Meskipun itu termasuk tumbuhan bunga, tetapi kembang turi tidak beraroma wangi. Saat dimakan campur dengan bumbu kacang dan sayuran lain, rasa kembang turinya tetap renyah meski sudah direbus.
Oya, semua warung pecel di Pasar Beringharjo ini memiliki banner kuning merah. Di banner itu tertulis nama-nama lauk pelengkap pecel berikut harga-harganya. Jadi, tak perlu khawatir kena getok harga.
Baca Juga: Yuk, Jajan Nasi Pecel Komplet yang Sehat dan Murah di Sini!
(raf/odi)