Dihantam Pandemi, Wanita Yogya ini Kembangkan Frozen Food Pizza Lipat

Pradito Rida Pertana - detikFood

Senin, 10 Mei 2021 07:00 WIB

Dihantam Pandemi, Wanita Yogya ini Kembangkan Frozen Food Pizza Lipat — Foto: Pradito Pertana/detikfood

Yogyakarta -

Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari setahun justru membuka peluang baru. Wanita asal Sleman ini berhasil membuat pizza frozen yang unik.

Monika Hapsari mengembangkan usaha di sektor kuliner, ia menciptakan pizza unik yaitu pizza lipat frozen food. Pizza ini terbilang unik karena menyerupai camilan pastel.

Monik, sapaan akrabnya menjelaskan awal mula usahanya dari kegemarannya mencicipi dan mengolah makanan, khususnya pizza. Namun, banyaknya produsen pizza membuatnya terinspirasi membuat pizza lipat atau calzone dengan citarasa premium sejak Mei 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihantam Pandemi, Wanita Yogya ini Kembangkan Frozen Food Pizza Lipat Foto: Pradito Pertana/detikfood

"Jadi bentuknya mirip dengan pastel yang berukuran besar dengan isian aneka keju, daging dan bumbu-bumbu mediterania," katanya kepada wartawan di Yogyakarta, Minggu (9/5/2021).

Calzone tersebut ditawarkan sebagai frozen food yang mudah dipanaskan dan bisa segera disajikan. Bentuknya serupa pastel berukuran besar dengan kulit yang renyah dengan isian yang empuk.

Selain itu, cara penyajiannya dapat dilakukan dengan cara yang berbeda tanpa harus memakai oven. Cukup dipanaskan dengan menggunakan wajan saja sudah bisa menyajikan frozen food pizza lipat.

"Ukurannya yang medium hanya butuh 1 wajan kecil saja dan Calz Dehanggo siap dimasak. Jadi sangat mudah diolah bagi Ibu, karyawan atau mahasiswa yang tetap beraktivitas di rumah," ucapnya.

Monik menamai produk barunya dengan Calz Dehanggo. Menurutnya, kata 'Dehanggo' diserap dari nama daerah tempat tinggalnya di Kabupaten Sleman yakni Kalurahan Trihanggo.

Dihantam Pandemi, Wanita Yogya ini Kembangkan Frozen Food Pizza Lipat Foto: Pradito Pertana/detikfood

Menyoal bahan baku, sejauh ini kata Monik 70 % bahan baku Calz Dehanggo dipenuhi dari keju impor dan keju lokal 30 %. Melalui berbagai ujicoba dan temuan-temuan baru tentang pembuatan keju, Calz Dehanggo akan meningkatkan pemakaian susu lokal dalam kejunya.

"Selanjutnya, 50 persen pengadaan keju akan menyerap ketersediaan susu lokal dari daerah DIY," ujarnya.

Saat ini, Monik menyebut dalam satu pekan mampu memproduksi 200 pack Calzone. Di dalam produksinya dia melibatkan teman-teman yang terkena PHK.

"Penjualannya dibantu teman-teman yang terkena PHK atau pemotongan gaji akibat WFH," katanya

Terkait penjualannya, dia mengaku menggunakan media sosial Instagram @calzdehanggo. Dari jumlah produksi yang terus meningkat itu, ada lima varian rasa yang ditawarkan yakni, Smoked Beef, Mozzarella, Chicken Sausage, Tuna Mayo dan Durian Moza.

"Bahkan, transaksi melalui instagram dapat dilakukan dengan metode pembayaran COD. Hingga kini, Calz Dehanggo telah terkirim ke Bali dan Papua," ungkapnya.