Warga Dusun Lemburejo, Desa Gatak, Kec. Delanggu, Klaten punya tradisi unik jelang malam pertama bulan Ramadhan. Warga menggelar Kenduri Apem yang didoakan tokoh lintas agama.
"Jadi ada doa bersama, oleh tokoh agama berbeda-beda. Islam ada, Hindu ada dan Kristen/ Katolik. Yang ikut juga tidak Islam saja tapi semua warga," ungkap Ketua RW 2 Desa Gatak, Supriyono pada wartawan di lokasi, Senin (12/4/2021) sore.
Dituturkan Supriyono, di wilayahnya masyarakat memang majemuk tetapi selama ini saling dukung dan hidup rukun. Selama ada kegiatan yang tujuannya untuk kebaikan bersama, seluruh warga mendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Karakter masyarakat beda beda di RW 2 ini tapi kita saling dukung. Kegiatan ini intinya untuk penghormatan bagi umat Islam yang akan melaksanakan ibadah puasa," lanjut Supriyono.
Baca juga: Motivasi Ritual "Nyadran" |
Pelaksanaan kegiatan itu, papar Supriyono dilakukan di jalan dusun dan kali ini di dekat masjid. Di jaman dulu dilakukan di rumah warga.
"Dulu dilakukan di rumah rumah warga tapi sekarang di jalan dusun. Tahun lalu sempat tidak ada karena ada pandemi COVID," sambung Supriyono.
![]() |
Di sela acara, juga dilakukan imbauan pemerintah untuk tidak mudik dan antisipasi mudik. Jika ada warga nekat mudik diminta melapor.
"Ya tadi ada imbauan soal mudik. Nantinya kalau ada yang nekat harus lapor dan dicek suhu tubuhnya," pungkas Supriyono.
Seno Guntoro, salah seorang panitia menjelaskan peserta sekitar 70 Kepala Keluarga lebih. Tujuannya untuk saling memaafkan sebelum berpuasa ramadhan.
"Apem itu dari kata Afwan, maaf dan memaafkan. Jadi kita saling memaafkan, didoakan secara toleransi semua umat," kata Seno pada detikcom.
![]() |
Dikatakan Seno, tahun lalu tradisi itu tidak diadakan sebab ada pandemi COVID. Biasanya setelah dia bersama, ada sebar uang receh di sungai.
"Setelah ini biasanya di sungai yang dibendung dan anak kecil rebutan uang. Tapi ini tidak diadakan sebab masih pandemi COVID," ungkap Seno.
Pantauan detikcom, acara Kenduri Apem itu berlangsung mulai pukul 16.00 WIB di jalan dusun. Warga berdatangan di jalan dekat masjid Umar bin Khattab membawa keranjang kue Apem.
Di lokasi semua warga duduk di alas tikar di tengahnya kue apem dijajarkan memanjang. Tiga tokoh lintas agama berdoa bergantian secara Islam, Hindu dan Kristen/ Katolik.
Usai didoakan, setiap keranjang diambil dua buah disatukan dan dibagikan keliling kampung. Sisanya dibawa pulang masing- masing warga.
(raf/odi)