Berbeda dari yang lain, lunch box cake Korea yang satu ini terbuat dari bahan-bahan vegan. Hal itu dipilih untuk membantu melindungi lingkungan secara berkelanjutan.
Lunch box cake yang selama ini dikenal terbuat dari sponge cake dan dilapisi buttercream. Yang dalam proses pembuatan sponge cake dan buttercream menggunakan bahan-bahan dari produk hewani, seperti susu dan telur.
Namun, lunch box cake Korea dari Fleur Desserts ini menawarkan kue gaya Korea menggunakan bahan-bahan berbasis nabati. Alih-alih menggunakan sponge cake, Fleur Dessert menggunakan carrot cake sebagai bahan kuenya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga :Gemas! Ini 5 Tempat Beli Lunch Box Cake Korea yang Dekorasinya Lucu
![]() |
Fleur Dessert merupakan bisnis kue rumahan yang sudah berdiri sejak tahun 2019. Prita Nur Aini Sandjojo, selaku owner dari Fleur Desserts selalu menawarkan aneka kue berbasis nabati, karena dirinya merupakan seorang vegan.
"Saya awalnya juga pescatarian, tapi waktu hamil dan menyusui mulai makan apa saja. Kemudian ini mulai jadi vegan dan vegetarian lagi setelah anak berkurang menyusuinya," ujar Prita kepada detikcom (24/03).
Lebih lanjut, Prita menceritakan bahwa dirinya menjadi vegan karena terinspirasi dari video-video dokumenter yang memperlihatkan terjadinya perubahan iklim karena banyak orang yang mengonsumsi hewan.
![]() |
Sejak saat itulah ia membuka bisnis kue rumahan berbasis nabati, salah satunya lunch box cake Korea vegan. Tentu saja, ada beberapa bahan pembuatan kue yang harus diganti menjadi produk nabati.
"Kalau biasanya pakai telur atau butter untuk carrot cake, saya pakai biji rami yang digiling dan dicampur air sebagai pengganti telur. Untuk Korean lunch box cake saya pakai non-dairy whipped cream," ujar Prita.
Beberapa bahan lainnya yang dipakai adalah tepung singkong, tepung beras, baking powder, baking soda, bubuk kayu manis, bubuk jahe, bubuk pala, wortel parut, cuka apel, susu kedelai, minyak kelapa dan esens vanila.
![]() |
Untuk lunch box cake Korea, Prita menawarkan dua pilihan ukuran, yaitu diameter 16 cm dan 20 cm. Untuk variannya tersedia vegan oat carrot cake, vegan oat chocolate ganache, vegan gluten free carrot cake dan vegan gluten free chocolate cake.
Harga satu boxnya dibanderol sekitar Rp 110.000. Selain itu juga ada varian vanilla seharga Rp 95.000. Prita mengatakan bahwa ia terinspirasi dari YouTuber memesan vegan untuk membuat kue vegannya, termasuk lunch box cake Korea.
"Inspirasi vegan bakingnya dari YouTubers seperti Loving it Vegan, Making it Dairy Free, Pick Up Limes Goodful dan blogger vegan lainnya," tutur Prita.
Selain lunch box cake Korea, Fleur Dessert juga menawarkan kue vegan lainnya, seperti cupcake, puding dengan edible flower, brownies, cookies yang bisa dipesan melalui Instagram @fleurdesserts.
![]() |
Kue vegan dipilih oleh Prita bukan karena untuk kesehatan, tetapi juga untuk melindungi lingkungan secara berkelanjutan. Prita menyebut kalau mengurangi makanan olahan susu dan daging bisa mengurangi jejak karbon sebanyak 73%.
Bukan hanya itu, lewat Fleur Desserts, Prita juga membantu melindungi hutan untuk penanaman mangrove di Kalimantan. Sebagian profit yang didapatkan dari bisnis kecil-kecilan ini akan disumbangkan ke organisasi 'Lindungi Hutan'.
"Dengan adanya krisis iklim, kami ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan agar tetap bisa menjadi bumi yang dapat dihuni. Selain makan makanan vegan, dengan penanaman pohon mangrove, kami harap dapat berkontribusi untuk membuat lingkungan lebih baik untuk bumi kita," ujar Prita.
Baca Juga : Kisah Sukses Nuraina Jalani Bisnis Lunch Box Cake Korea
(raf/odi)