Warga Desa Lempuyang Demak Sulap Daun Jambu Jadi Teh

Warga Desa Lempuyang Demak Sulap Daun Jambu Jadi Teh

Alfi Kholisdinuka - detikFood
Jumat, 19 Mar 2021 14:58 WIB
Jelajahumkmdemak
Foto: Pradita Utama/detikcom
Demak -

Di Indonesia ada banyak jenis teh yang terkenal akan kenikmatannya. Tidak hanya teh hijau dan teh hitam, Indonesia juga memiliki jenis teh yang diracik dari daun buah-buahan, salah satunya jambu air atau syzygium samarangense. Penasaran?

Salah satu desa di Kabupaten Demak, yakni Desa Lempuyang, Kecamatan Wonosalam berhasil menyulap daun jambu itu jadi teh secara manual. Hal itu bermula saat kepala desa setempat menyadari akan potensi jambu yang tidak selalu panen setiap saat di desanya.

Menurut Istri dari Kepala Desa Ahmad Ulil Albab, Dita (30), suaminya akhirnya menginisiasi itu saat desanya menjadi sasaran kuliah kerja nyata (KKN). Pihaknya melibatkan beberapa mahasiswa KKN dari UIN Walisongo pada tahun 2018 untuk membuat teh celup dari daun jambu tersebut

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu daunnya itu kan dipotong agar buahnya bagus dan banyak. Lalu daripada daunnya ini terbuang percuma kan, kebetulan megang daunnya kok harum, akhirnya dicoba bikin, terus dibantu sama anak KKN UIN Walisongo," ujar Dita kepada detikFood beberapa waktu lalu saat Jelajah UMKM.

Dita menuturkan ada beberapa proses yang dilakukan sebelum teh daun jambu bisa dinikmati. Di antaranya, daun jambu sebelum dipetik harus dipilah dulu, tidak harus ambil yang di pucuk, melainkan daunnya harus sedikit tua. Setelah dipetik daun tersebut kemudian dicuci dan digiling.

ADVERTISEMENT

Adapun setelah keluar dari gilingan, daun yang terpotong menjadi kecil kemudian di sangrai atau digoreng menggunakan penggorengan dari bahan tanah. Proses sangrai harus dilakukan dua kali, agar kualitas yang tersaji dalam teh berwarna kemerahan.

JelajahumkmdemakWarga Desa Lempuyang Demak Sulap Daun Jambu Jadi Teh Foto: Pradita Utama/detikcom

"Habis disangrai dua kali nanti dijemur (hingga sedikit kering) terus diayak, dan masukan ke dalam kemasan celup," ungkapnya.

Diketahui, teh daun jambu tersebut dinamai Teh Lempuyang sesuai dengan nama desa. Dita menuturkan teh tersebut diharapkan suaminya dapat menjadi alternatif ekonomi saat buah jambu jadi tidak sedang panen, sehingga masyarakat dapat memanfaat daunnya untuk dijadikan sumber penghasilan.

"Ternyata setelah diteliti teh jambu ini juga banyak khasiatnya, akhirnya dicoba dan rasanya hambar tapi agak ada rasa jambu-jambunya, tergantung sama penyeduhannya sih," jelasnya.

Lebih lanjut, Dita menyebutkan teh daun jambu ini telah diteliti oleh Universitas Islam Negeri Wali Songo, Semarang dan menemukan bahwa teh jambu memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan. Salah satunya dipercaya bisa mencegah penyakit gula.

"Khasiatnya diteliti di UIN, (bisa untuk) antidiabetes, mencegah penyakit gula, penangkal radikal bebas, menurunkan kolesterol, (hingga) mengobati sakit maag," jelas Dita.

JelajahumkmdemakWarga Desa Lempuyang Demak Sulap Daun Jambu Jadi Teh Foto: Pradita Utama/detikcom

Sebagai informasi, Teh Lempuyang kini menjadi salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Di masa pandemi ini, Teh Lempuyang hanya memproduksi jika ada pesanan datang. Adapun dalam pemasarannya, pihak desa memanfaatkan permodalan dari BRI untuk melakukan proses produksi hingga membuat kemasan produk.

Kisah dari Teh Lempuyang ini menjadi satu dari kumpulan kisah dalam program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia. Program Jelajah UMKM mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap kunjungi detik.com/tag/jelajahumkmbri




(akn/ega)

Hide Ads