Memasak menjadi satu pekerjaan rumah tangga yang dinilai sebagai tugas wajib bagi perempuan. Banyak masyarakat yang masih mempunyai persepsi bahwa perempuan harus pintar dalam hal memasak.
Bahkan, demi mendapat predikat istri idaman, perempuan juga dituntut harus memiliki skill masak yang mumpuni. Situasi ini merupakan salah satu contoh bentuk belum adanya paham kesetaraan gender di masyarakat.
Dikutip dari laman UNESCO, kesetaraan gender mengacu pada persamaan hak, tanggung jawab, dan peluang bagi perempuan dan laki-laki serta anak perempuan dan laki-laki. Hal tersebut menyiratkan, bahwa kepentingan, kebutuhan, dan prioritas antara kedua gender harus saling dipertimbangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaum perempuan di Indonesia pun masih mendapatkan label bahwa harus semuanya pintar dalam hal urusan dapur. Padahal, memasak juga bisa dilakukan oleh laki-laki, melihat banyak juga kaum adam yang berprofesi sebagai chef.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk mengetahui hak-hak dalam urusan dapur. Hal itu agar tidak tereksploitasi oleh persepsi yang terkadang justru bisa merugikan perempuan itu sendiri. Selain itu, guna mendukung kesetaraan gender dalam kehidupan berumah tangga, seharusnya tak ada salahnya bagi laki-laki yang menjadi suaminya untuk ikut berperan dalam urusan dapur.
Merespons permasalahan kesetaraan gender seperti yang sudah dijelaskan, Kecap ABC mendukung gerakan kesetaraan gender di Indonesia melalui program Koki Muda Sejati 2020. Kecap ABC percaya kesetaraan gender bisa dimulai dari rumah dengan berbagi peran dalam melakukan pekerjaan rumah tangga antara suami dan istri, bahkan anak-anak.
"Koki Muda Sejati 2020 akan memperkuat komitmen Kecap ABC, bahwa semangat kesetaraan gender harus dimulai dari keluarga di rumah," ujar Head of Legal Corporate Affairs Kraft Heinz Indonesia & PNG Mira Buanawati.
Kecap ABC terus mengobarkan semangat kesetaraan gender di Indonesia serta berupaya untuk memberikan edukasi mengenai gender equality. Hal tersebut guna mengubah persepsi dan sudut pandang masyarakat agar Indonesia bisa semakin maju dengan fondasi kesetaraan gender yang kuat.
"Heinz ABC memulai gerakan ini untuk mengubah persepsi masyarakat dan membangun perilaku yang lebih baik di kalangan remaja," pungkasnya.
(mul/mul)