Banyuwangi memiliki satu destinasi kuliner baru yang harus dicoba yakni Pondok Trawang. Berbagai kuliner Seafood melimpah disini. Yang paling populer adalah Ikan Bakar.
Wisata kuliner ini berlokasi di Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, yang tak lain adalah kawasan sekitar muara Pantai Boom. Karena berbatasan langsung dengan pantai Marina Boom, pengunjung bisa makan ikan bakar sambil menikmati pemandangan air laut dan perahu-perahu nelayan yang berjajar.
Namun yang menarik adalah, adanya bilik-bilik makan transparan yang diletakkan berjajar dipinggir muara. Sangat menarik. Para tamu duduk di dalam bilik tertutup yang transparan. Di dalam bilik disediakan meja dan kursi yang selalu dibersihkan setelah dipakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika diamati, bilik makan itu hampir sama dengan restoran di Amsterdam, Mediamatic Eten. Disana, Bilik makan ini diberi nama "quarantine greenhouses".
![]() |
"Hampir mirip di Belanda. Saya kira ini satu-satunya di Indonesia. Ada bilik khusus makan sebagai bentuk protokol kesehatan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikcom, Sabtu (25/7/2020).
Ada 10 pondok tranparan di lokasi ini. Pondok-pondok ini adalah terobosan Pemkab Banyuwangi untuk menghadapi era adaptasi new normal. Dengan keberadaan pondok-pondok transparan itu diharapkan perekonomian masyarakat menggeliat namun pencegahan penularan Covid-19 tetap berjalan maksimal.
Berbagai makanan disediakan di kawasan kuliner tersebut. Ada ikan bakar, tahu walik berisi daging, hingga palapa sampan khas nelayan alias ikan pindang berkuah yang super segar.
"Ini adalah restoran ikan milenial. Saya yakin, warung-warung di sini akan kembali bergeliat, inovasi warga pun muncul. Insya Allah ini jadi modal kita untuk berjuang memulihkan ekonomi," papar Anas.
![]() |
"Higienitas alur produksi, mulai dari mendapatkan ikan sebagai bahan baku, proses memasak, sterilisasi alat masak, hingga penyajian; semua rangkaian itu harus dipastikan higienis," pesan Anas.
Anas menambahkan, banyak hal yang bisa diperoleh dengan keberadaan destinasi Pondok Trawang ini. Mulai dari pembinaan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), pelibatan masyarakat dan inovasi. Menurutnya, UMKM perlu kreativitas dan inovasi agar mampu bersaing dan terus tumbuh.
"Ini adalah kolaborasi antara masyarakat kampung ini dengan Pemerintah Daerah. Mudah-mudahan ini menjadi destinasi baru pada era new normal," jelasnya.
Anas sempat mencoba menikmati ikan bakar di dalam Pondok Trawang. Diapun memuji citarasa ikan bakar yang disajikan di tempat itu.
"Ikan bakarnya saya sudah coba enak sekali. Ke Banyuwangi selain makan di restoran-restoran ternama saya kira perlu dicoba di restoran di pinggir Kampung Mandar ini," pungkasnya.
![]() |
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, MY. Bramuda, menambahkan, tempat ini awalnya terinspirasi dari konsep restoran yang ada di Belanda.
"Kita sedang atur tidak ada kontak antara pelayan dan pengunjung. Jadi pengunjung datang langsung masuk ke bilik, lalu pelayan datang melayani pemesanan dengan tetap berada di luar bilik yang transparan. Demikian pula saat pembayaran. Jadi tidak ada kontak dekat pelayan pengunjung," jelasnya.
"Ke depan, konsep ini akan diterapkan di sejumlah sentra kuliner lainnya," imbuh Bramuda.
(adr/adr)