Di Teluk Palabuhanratu ada kuliner enak khas 3 negara yang ditawarkan sebuah hotel. Menu andalannya hot pot seafood, pizza, dan sop buntut.
Hawa panas di wilayah pesisir Teluk Palabuhanratu bisa ditebus dengan menikmati sajian segar. Sederet restoran dengan hidangan laut pun seolah menyambut berjajar di sepanjang garis pantai.
Rasa kantuk setelah perjalanan rasanya bisa ditebus dengan menikmati seteguk dua teguk kopi sambil mencari kuliner yang pas untuk mengisi perut yang keroncongan, setelah menempuh perjalanan puluhan kilometer menuju wilayah di Selatan Sukabumi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang kenalan lantas merekomendasikan tempat yang cocok untuk mencicipi kopi segar dengan racikan berbeda di satu-satunya hotel bintang empat yang berada di kawasan ini. Selain menyeruput kopi, lokasi itu juga menyuguhkan makanan khas ala pesisir pantai.
![]() |
Dari pusat kota, perjalanan menuju lokasi hanya memakan waktu kurang dari 10 menit. Di bagian pintu masuk depan tertulis Grand Inna Samudera Beach Hotel (GISBH), salah satu hotel milik BUMN yang juga sarat sejarah karena dibangun atas pemikiran Presiden RI pertama, Soekarno.
Aneka ragam menu telah tersedia, kopi robusta dengan gula aren yang sejak awal membuat penasaran akhirnya dipesan. Tidak lupa aneka ragam menu seafood yang menjadi ciri khas daerah pesisir pantai.
"Untuk hari ini yang kita buat, menu dari tiga negara ada Korea, Italia dan Indonesia. Dari Korea kita buat sea food hot pot, dari Italianya Pizza dan dari Indonesia ada Sop Buntut," kata chef Iskandar, salah satu chef andalan di GISBH.
![]() |
Menurutnya menu yang ia tawarkan merupakan makanan favorit sejumlah wisatawan yang datang ke kawasan GISBH Palabuhanratu.
"Ini termasuk hidangan favorit di sini, karena kita supaya tamu kita yang disini tidak bosan, kita buat variasi seperti ini makanannya, untuk peroses pembuatan untuk satu menu sekutar 10-20 menit," lanjutnya.
Selama menunggu seluruh pesanan tersaji, pelayan hotel membawa gelas berisi kopi. Inilah kopi yang sejak tadi jadi perbincangan hangat kami, tidak disajikan panas kopi ini diberi kotak batu es dengan maksud mengimbangi suhu yang panas di kawasan pesisir.
"Jadi gulanya pakai gula aren, biji kopinya langsung diproses di sini. Disajikan dingin untuk mengimbangi suhu panas pesisir, jadi pas meskipun ngopi tapi tidak mengganggu selera makan," kata Edo, warga yang sejak awal merekomendasikan minuman dan santapan di lokasi ini.
Belum sampai 15 menit, aneka hidangan 3 negara terjadi di meja panjang. Selain sop buntut dua menu lainnya mayoritas hidangan laut, ketika dicicipi citarasa tidak saling bertabrakan malahan saling mengimbangi antara satu menu dengan menu lainnya.
![]() |
Rasa pedas di hot pot seafood berisi kepiting, kakap dan aneka biota laut lainnya bisa diredam dengan pizza topping seafood dan sosis. Sementara sop buntut terasa gurih segar dengan potongan buntut yang empuk juicy.
"Signature dish disini ada banyak, disesuaikan dengan selera ada bakso kelapa, gado-gado gaul, nasi liwet kita juga ada laksa tapi dijamin beda dengan yang lain. Minuman juga bervariasi," ungkap chef Iskandar.
Menjelang pamit, kami sempatkan menyeruput habis kopi gula aren sambil menikmati matahari yang mulai tenggelam di kawasan Palabuhanratu. Sepoi angin tidak membuat kami mengantuk karena terobati beberapa teguk kopi yang berhasil menyegarkan mata.
(adr/adr)