Klasik! Penjual Apem Ini Jualan Pakai Motor Tua

Klasik! Penjual Apem Ini Jualan Pakai Motor Tua

Kristina - detikFood
Minggu, 05 Jul 2020 06:00 WIB
Penjual apem pakai motor tua
Foto: Kristina/dok. detikcom
Sleman -

Penjual apem di Yogyakarta ini menarik perhatian dengan caranya berjualan. Ia menggunakan motor tua klasik sebagai tempat memasak dan menjajakan apem.

The Apem dijajakan dengan motor tua DKW Humel 1965 di pinggir Jalan Monjali, Gemangan, Sinduadi, Mlati, Sleman. Jualan makanan klasik dengan motor antik ini mengundang perhatian para penggemar kuliner tradisional dan juga penggemar motor tua.

Apem merupakan makanan khas tradisional khususnya di Jawa. Adonan yang terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, gula pasir, ragi, santan, dan tape singkong ini memiliki tekstur empuk dan kenyal. Biasanya apem disajikan dalam perayaan hari-hari besar tertentu dalam tradisi masyarakat Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjual apem pakai motor tuaPenjual apem pakai motor tua Foto: Kristina/dok. detikcom

Dalam khasanah bahasa dan budaya, apem berasal dari bahasa Arab afuan atau afuwwun yang berarti ampunan. Sehingga tak heran jika makanan satu ini banyak dijumpai di hari lebaran atau hari raya Nyepi. Filosofi apem ini kian mewarnai jagad kuliner tradisional di Nusantara pada khususnya.

Biasanya apem akan mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional. Namun, berbeda halnya dengan Pak Ucok salah seorang penjual apem di Yogyakarta yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan raya. Berdasarkan obrolan dengan Pak Ucok, Jumat (03/07), ia berjualan apem sudah 11 tahun lamannya.

ADVERTISEMENT

"Sejak tahun 2009 saya sudah jualan apem. Jadi ya kurang lebih 11 tahun ada, " ungkapnya.

Penjual apem pakai motor tuaPenjual apem pakai motor tua Foto: Kristina/dok. detikcom

Uniknya dari dulu sampai sekarang, ia selalu menggunakan motor tuanya, DKW Humel keluaran tahun 1965 untuk berjualan di sepanjang jalan Monjali.

Motor yang dipakainya untuk berjualan merupakan motor yang diberikan secara turun temurun dari orang tuanya.

"Nak, ini motor kalau bisa buat cari makan ya buat cari makan, " tuturnya.

Penjual apem pakai motor tuaPenjual apem pakai motor tua Foto: Kristina/dok. detikcom

Dalam perawatannya, membutuhkan ketelatenan. Banyak cerita yang diukir bersama motor tuanya selama berjualan apem.

Apem dibandrol dengan harga Rp1.000/buah. Selama masa pandemi aktivitas jualan Pak Ucok sempat terhenti. Setelah New Normal ia kembali berjualan seperti biasa. Kuliner tradisional ini dijajakan setiap sore pada pukul 16.00-20.00 WIB di daerah Monjali. Biasanya tepat di sebrang Apotik atau di sebelah Optik Tugu.




(adr/adr)

Hide Ads