Sadisnya Pembantaian Anjing untuk Konsumsi hingga Pencabutan Bulu Angsa

Terpopuler Sepekan

Sadisnya Pembantaian Anjing untuk Konsumsi hingga Pencabutan Bulu Angsa

Tim detikFood - detikFood
Sabtu, 27 Jun 2020 10:30 WIB
festival daging anjing china
Festival daging anjing Foto: istimewa/The Daily Mail
Jakarta -

Ratusan anjing dibantai untuk jadi konsumsi di festival daging anjing Yulin. Tak kalah sadis, ada angsa-angsa yang dicabuti bulunya untuk pembuatan bantal.

Di tengah pandemi COVID-19, festival daging anjing Yulin di China tetap dilaksanakan. Padahal acara tersebut telah mendapat banyak kecaman dari masyarakat. Ratusan anjing dibantai untuk dijadikan santapan. Parahnya lagi, pengunjung festival tampak asyik makan dan berkumpul di sana.

Seorang netizen mengungkap bahwa dirinya telah divonis untuk tidak lagi bisa menikmati mie instan seumur hidupnya. Hal itu dikarenakan ia sudah terlalu banyak mengonsumsi mie instan hingga mengalami gangguan kesehatan yang fatal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada juga kisah dari proses pencabutan bulu angsa untuk dijadikan bantal. Di balik empuknya bantal bulu angsa, ternyata terdapat kisah sadis. Angsa-angsa yang masih hidup diambil bulunya dengan cara paksa. Cara itu membuat angsa menjadi tersiksa bahkan mengalami pendarahan di kulitnya.

Tiga berita berikut banyak menarik perhatian pembaca dan populer dalam sepekan. Simak informasi lengkapnya agar tidak ketinggalan berita kuliner terpopuler minggu ini.

ADVERTISEMENT

1. Ratusan Anjing Dibantai

festival daging anjing chinafestival daging anjing china Foto: istimewa/The Daily Mail

China memiliki tradisi festival daging anjing yang rutin dilakukan setiap tahun selama 10 hari. Sebenarnya festival tersebut telah mendapat kecaman dari komunitas pencinta hewan. Namun, festival daging anjing masih saja tetap dilakukan.

Festival daging anjing berlangsung di Yulin. Di festival tersebut puluhan bahkan ratusan anjing dibantai untuk dijadikan santapan. Tahun ini meski dalam keadaan mewabahnya virus Corona, festival tersebut juga tetap dilakukan. Hal ini memicu kekesalan masyarakat.

Du Yufeng, seorang aktivis pencinta hewan di Yulin mencoba mengunjungi festival tersebut dengan berpura-pura sebagai pengunjung. Menurutnya, di festival tersebut orang-orang tidak menjalani protokol kesehatan. Namun, ada yang berbeda. Anjing-anjing di sana tidak lagi disembelih di festival, melainkan di rumah potong.

Baca Juga : Ngeri! Pemandangan Anjing yang Dibantai Untuk Jadi Santapan Warga China

2. Divonis Tidak Boleh Makan Mie Instan

tak boleh makan mie instantak boleh makan mie instan Foto: Facebook Tomy Sutanto

Seorang netizen berinisial T menceritakan pengalaman mengerikan dirinya yang memiliki kebiasaan buruk makan mie instan. Kebiasaan itu berawal dari dirinya saat tinggal di indekos selama menjadi mahasiswa di Jakarta.

Saking seringnya, ia bahkan bisa menghabiskan satu kardus mie instan dalam waktu seminggu. Selain itu, ia juga memiliki pola makan yang buruk. Ia sering minum minuman bersoda dan sering menunda waktu makan. Tak hanya itu, T juga punya kebiasaan tidur usai makan.

Hingga akhirnya ia mengalami gangguan kesehatan akibat kebiasaan makannya tersebut. Ia mengalami muntah darah. Saat memeriksakan kondisi tubuhnya ke dokter, T menyebut bahwa dirinya telah divonis tidak bisa lagi mengonsumsi mie instan seumur hidup.

Baca Juga : Divonis Tak Boleh Makan Mie Instan Seumur Hidup, Netizen Beberkan Kisahnya

3. Proses Pencabutan Bulu Angsa

pencabutan bulu angsapencabutan bulu angsa Foto: facebook Earth in Crisis

Menggunakan bantal dari bulu angsa memang sangat empuk dan nyaman. Namun, perlu diketahui bahwa di balik nyaman dan empuknya bantal bulu angsa ada kisah sadis yang dialami angsa-angsa. Diungkap oleh Facebook Earth in Crisis bahwa angsa-angsa tersebut sangat tersiksa.

Bagaimana tidak, angsa-angsa itu sengaja diternak. Kemudian angsa-angsa dalam keadaan hidup itu dicabut bulunya secara paksa. Cara tersebut membuat angsa-angsa menjadi tersiksa. Bahkan angsa-angsa mengalami pendarahan di kulitnya.

Bukan hanya itu, angsa-angsa juga dimanfaatkan oleh industri untuk proses foie gras atau hati angsa dan juga daging angsa. Untuk mendapatkan hati angsa dalam ukuran yang besar, angsa juga dipaksa banyak makan dan minum tanpa henti.

Baca Juga : Sadis! Seperti Ini Proses Pembuatan Bantal Bulu Angsa yang Mahal

(raf/adr)

Hide Ads