Ada Millefeuille Salmon dan Brioche Autentik Prancis untuk Valentine di Sini

Ada Millefeuille Salmon dan Brioche Autentik Prancis untuk Valentine di Sini

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 07 Feb 2020 18:00 WIB
PAUL Bakery Indonesia
Foto: PAUL Bakery Indonesia
Jakarta -

Valentine dirayakan meriah oleh banyak pasangan. Untuk suguhan istimewa, ragam pastry dan dessert Prancis autentik bisa jadi pilihan.

Seminggu lagi pada 14 Februari 2020, pasangan di dunia akan merayakan hari kasih sayang atau Valentine. Bentuk paling umum perayaan ini adalah menikmati jamuan makan istimewa bersama pasangan.

Restoran pun berlomba-lomba menghadirkan menu bertema Valentine yang menarik selera. Tak terkecuali PAUL Bakery Indonesia yang memiliki 6 gerai di Jakarta. Dalam temu media (6/2) di Plaza Indonesia, Guido Martin Schuuring selaku Head Chef memperkenalkan menu menarik.

Ada Millefeuille Salmon dan Brioche Autentik Prancis untuk Valentine di SiniChef Anda dan Chef Guido dari PAUL Bakery Indonesia. Foto: PAUL Bakery Indonesia


Sebagai menu pembuka ada Prawn Cocktail yang disajikan dalam keadaan dingin. Isiannya potongan udang mungil yang segar dan manis, saus cocktail, lotus chips, dan Romaine lettuce. Cocok untuk menyegarkan mulut sebelum memulai santapan.

Chef Guido lalu memperkenalkan millefeuille versi gurih, Crepe Millefeuille Smoked Salmon. Diracik dari salmon yang sudah diasap dengan cream cheese yang gurih creamy.

Sentuhan istimewa juga hadir pada pasta tagliatelle. Chef Guido meraciknya dengan ricotta, saus Tabasco, zaitun hitam, tomat, dan bawang goreng.

Ada Millefeuille Salmon dan Brioche Autentik Prancis untuk Valentine di SiniTagliatelle dengan paduan keju ricotta. Foto: PAUL Bakery Indonesia


"Ricotta adalah fresh cheese. Di Prancis disebut fromage karena habis diproses tidak disimpan, biasanya langsung dimakan. Di atas pasta kita pakai parmesan bread crumb," tutur chef Guido.

Untuk dessert dan pastry, Anda Rochman selaku Head Baker of PAUL Bakery Indonesia membawa 4 menu andalan. Brioche dibuat berbentuk hati dengan lapisan dark chocolate dan white chocolate.

Yang juga menarik adalah Rose Entremet. Dessert berupa mawar pink ini dibuat dengan mousse strawberry dan raspberry. Ada juga biskuit matcha di bawahnya. Tak ketinggalan millefeuille strawberry dan eclair dengan custard raspberry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada Millefeuille Salmon dan Brioche Autentik Prancis untuk Valentine di SiniBrioche bentuk hati untuk menyambut Valentine. Foto: PAUL Bakery Indonesia


Rangkaian menu Valentine ini tersedia minggu depan di PAUL Bakery Indonesia. Gerainya ada di Pacific Place, Kota Kasablanka, Plaza Indonesia, dan yang terbaru di Grand Indonesia. Di sini konsep gerainya 'grab and go' dimana pengunjung bisa membeli ragam roti dan pastry dengan praktis.

Menyoal PAUL, bakery ini tergolong legendaris karena sudah ada sejak 1889 di Prancis. Menu andalannya croissant yang rasanya akan sama di Prancis dan tiap negara lain karena mereka masih mengimpor croissant dari negeri Menara Eiffel itu.

Chef Anda mengatakan, "Croissant diimpor jadi di sini hanya proses pengembangan dan bakar." Croissant dikirim dalam keadaan beku dengan frekuensi sekitar 3 bulan sekali. Begitu juga dengan beberapa tepung dan butter yang masih harus didatangkan dari Prancis.

Ada Millefeuille Salmon dan Brioche Autentik Prancis untuk Valentine di SiniGerai PAUL di Grand Indonesia. Foto: PAUL Bakery Indonesia


"Tepung ada 4 macam yang kita impor. Kenapa? Untuk mendapatkan rasa yang sama dengan roti yang ada di Prancis. Karena gandumnya itu beda. Pernah kita coba pakai tepung lokal, kita bikin roti, tekstur dan tampilannya sama, tapi rasanya beda," kata chef Anda.

Menurutnya croissant autentik Prancis memiliki ciri. Chef ramah ini mengatakan, "Teksturnya renyah, butternya lebih terasa, dan ada aroma sourness (asam) sedikit dari ragi alami. Itu yang jarang kita dapatkan dari croissant lain."

ADVERTISEMENT
Ada Millefeuille Salmon dan Brioche Autentik Prancis untuk Valentine di SiniMemanaskan croissant di oven. Foto: iStock


Sementara untuk teksturnya harus berongga, berlapis, menyerupai sarang laba-laba. Croissant Prancis bisa dihangatkan, namun agar cita rasanya maksimal harus diproses di oven. "Microwave nggak boleh karena bikin lembek. Harus di oven, suhu 180 C selama 30 menit supaya renyah," jelasnya.

Mengenai budaya menikmati croissant di Prancis, chef Guido memberi gambaran. "Croissant adalah menu sarapan. Sebenarnya orang Prancis tidak makan sarapan besar seperti orang Inggris yang punya roti, telur, bacon, dan lainnya. Mereka hanya makan croissant dan kopi," ujarnya.

Memakan croissant pun bukan dengan garpu dan pisau. "Dimakan pakai tangan. Fungsinya sebagai pengganti karbohidrat. Croissant bisa disobek untuk menjadi 'alat' saat menyantap hidangan lain. Selain di pagi hari, croissant juga dinikmati sepanjang hari oleh orang Prancis," tutup chef Guido.




(adr/odi)

Hide Ads