Anjing Dipanggang Hidup-hidup hingga Kelelawar Bacem yang Laris

Berita Terpopuler

Anjing Dipanggang Hidup-hidup hingga Kelelawar Bacem yang Laris

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 04 Feb 2020 09:30 WIB
Anjing Dipanggang Hidup-hidup hingga Kelelawar Bacem yang Laris
Jakarta - Video anjing dipanggang hidup-hidup di China tuai kecaman. Lalu kelelawar bacem di Gunungkidul tetap laris, hingga cara warga Wuhan dapatkan pasokan makanan di tengah isolasi.

Wabah virus corona yang terus menyebar di dunia, membuat China mendapat sorotan tentang perdagangan hingga industri daging hewan liar. Bau-baru ini video anjing dipanggang hidup-hidup di kota Yulin, mendapatkan kecaman keras dari berbagai pihak.

Selain itu, kelelawar juga disebut sebagai salah satu penyebar virus corona pada manusia. Namun di Kecamatan Panggang, Gunungkidul, hidangan unik kelelawar bacem di sana tetap laris manis dan diantre pembeli, meski isu virus corona tengah merebak.

Terakhir ada juga kisah warga di Wuhan, untuk mendapatkan pasokan makanan di kota mati tersebut setelah virus corona menyebar. Salah satunya dengan menggunakan robot pengantar, aplikasi pesan makanan, hingga menyerbu supermarket.

Berikut tiga artikel yang paling menarik minat pembaca detikfood kemarin (03/02).

Anjing Dipanggang Hidup-hidup

Daging Anjing Dipanggang Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Budaya konsumsi daging anjing dan hewan liar lainnya disebut sudah mengakar di China sejak dulu. Banyak pasar tradisional di sana yang menjual aneka hewan liar untuk dikonsumsi jadi makanan, yang paling banyak adalah anjing.

Baru-baru ini video anjing dipanggang hidup-hidup di kora Yulin, membuat banyak orang geram dan menuai kecaman yang keras. Apalagi setelah virus corona menyebar di sana, yang sering dikaitkan dengan konsumsi daging hewan liar. Setidaknya ada 20 juta anjing yang dibunuh untuk disulap menjadi makanan di China setiap tahunnya.

Baca Juga: Hii..! Video Anjing Dipanggang Hidup-hidup di China Ini Dikecam Keras

Kelelawar Bacem

kelelawar bacem Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Konsumsi daging kelelawar kini erat hubungannya dengan penyebaran virus corona. Beberapa ahli percaya bahwa kelelawar bisa menjadi tempat bersarangnya virus corona, yang akan menularkan manusia ketika kita memakannya. Namun hal itu tak membuat penjualan kelelawar bacem menurun.

Di Kecamatan Panggang, Gunungkidul, kelelawar bacem sudah menjadi makanan lokal yang khas dan diminati banyak orang. Meski sedang heboh isi virus corona, tapi penjualan daging kelelawar bacem di sana masih laris manis dan warga tetap menikmatinya.

Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Kelelawar Bacem di Gunungkidul Ini Tetap Laris Manis

Cara Warga Wuhan Dapat Pasokan Makanan

cara wuhan dapat makanan Foto: Istimewa
Kota Wuhan di China, mirip seperti kota mati setelah wabah virus corona. Banyak warganya yang terjebak dan tidak bisa pergi kemana-mana, sehingga mereka menghabiskan banyak waktu di rumah. Untuk mendapatkan pasokan makanan pun sedikit sulit.

Banyak warga di Wuhan, yang menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan pasokan makanan. Salah satunya dengan menggunakan robot pengantar makanan, jasa pesan antar makanan, menyerbu supermarket terdekat, hingga membeli makanan dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Terisolasi Karena Virus Corona, Ini Cara Warga Wuhan Dapat Pasokan Makanan


Halaman 2 dari 4
(sob/odi)

Hide Ads