Seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki banyak kekayaan alam seperti hasil laut, rempah-rempah dan buah-buahan. Provinsi ini juga mengalami bencana pada tahun 2018 sehingga perlu mendapatkan dukungan untuk membangkitkan produk-produk lokal unggulannya.
Apalagi kawasan Mandalika, di Lombok Tengah sudah ditetapkan sebagai salah sati 5 Kawasan Ekonomi Kreatif. Untuk itulah beberapa pihak sepakat bekerja sama membangun kolaborasi agar daerah ini bisa menghasilkan produk lokal unggulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Terima kasih untuk kolaborasi semua pihak untuk mengangkat pangan yang terlupakan. Selama 10 tahun kami telah bermitra 52.000 petani dengan 900 produk dari Aceh hingga Papua dan 250 produk di anatranya bersertifikat organik internasional dan diekspor ke 25 negara di 5 benua. Yang menarik kita bisa mengubah pandangan bahwa produk lokal yang tak terkenal menjadi produk primadona. Bagaimana melalui produksi, marketing dan branding produk lokal menjadi nomor satu. Sudah saatnya masyarakat di destinasi wisata bukan jadi penonton tetapi tuan rumah dan wirausaha,' ungkap Helianti Hilman, CEO dan Founder SSP dan Javara Indigenous Indonesia
Menurutnya produk boleh kecil dan boleh artisan tetapi produk harus jadi nomor satu atau 'the best.' Iapun gembira mendapat dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengangkat produk unggulan NTB. 'Hanya dengan bergandeng tangan kita bisa maju,' tutup Helianti Hilman.
![]() |
Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki sudah mengenal produk-produk UKM unggulan yang berhasil dibina Javara menjadi produk unggulan.
'Inilah satu model bagaimana produk ekonomi rakyat bisa menjadi produk unggulan di pasar global. Yang terpenting adalah mengklasterkan supaya pembinaan mudah. Kami bersama Kementerian LHK sudah mengembangkan dan mengidentifikasi ada 33 desa adat yang sudah teridentifikasi komoditasnya,' ungkap Teten Masduki dalam sambutannya.
Diharapkan dengan kolaborasi berbagai pihak ini akan tumbuh bisnis inklusif yang bisa mendukung petani-petani lokal untuk menjadi wirausaha muda. Tentu saja dengan produk-produk kuliner berkualitas nomor satu di pasar lokal dan global.
![]() |
Dalam acara tersebut 15 pelaku bisnis kuliner dari Bilebante, Sembalun dan 5 daerah penyangga Madalika, menunjukkan karya mereka. Mereka sudah menjalani pelatihan di Javara Culture selama beberapa minggu. Beragam produk olahan seperti iles-iles, rumput laut, sayuran lokal dan buah juwet yang diolah menjadi produk makanan menarik. Baik rasa maupun kemasannya.
Daun kelor disajikan menjadi sup, iles-iles yang nol karbohidrat disajikan sebagai mie. Sementara buah juwet diolah menjadi selai dengan rasa yang eksotik. Makanan khas Lombok dengan sentuhan produk lokal yang menyehatkan disajikan sebagai santapan para tamu. Pelecing kangkung, sayur jantung pisang, sate hingga urap shirataki.
(odi/odi)