Belut sawah yang dibalur tepung beras berbumbu bawang putih dan garam, lalu digoreng garing. Dipadu dengan sambal korek. Terdiri dari cabai, bawang putih dan sedikit garam. Diulek lalu diberi minyak jlantah (bekas menggoreng) sedikit. Makannya bersama nasi hangat dengan lalapan daun kemangi. Proses pengolahan yang sangat sederhana, namun kenikmatan rasanya tiada tara.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lokasi dapur rumah Mak Rumi juga jauh dari kategori stategis. Terletak di Desa Siraman Kecamatan Kesamben. Masuk gang kecil, lalu melalui jalan setapak baru menemukan rumah sangat sederhana itu diantara rumah warga kampung lainnya. Walaupun begitu, pembeli datang silih berganti setiap hari. Teori bahwa bisnis kuliner harus di lokasi strategis, terpatahkan oleh keberadaan dapur Mak Rumi.
![]() |
Setiap hari, sebanyak 200 porsi belut goreng dan nasi bisa terjual di dapur sederhana ini. Harga yang dibandrol Mak Rumi bisa dikatakan murah untuk menu lengkap lalapan belut ini. Sepiring belut goreng lengkap sambal dan lalapan seharga Rp 5.000, ditambah seporsi nasi seharga Rp 2.000.
Para pelanggan biasanya meletakkan belut goreng di atas gerabah tempat sambal. Lalu dipenyet memakai ulekan, agar daging belut menyatu dengan sambal koreknya.
![]() |
Mau mampir ke sini? Jangan sampai salah tempat ya. Soalnya keberhasilan dapur Mak Rumi menginspirasi beberapa tetangga ikut membuka dapur rumah mereka juga. Dapur Mak Rumi buka tiap hari, mulai pukul 12.00 wib sampai habis stok belut yang digoreng, sekitar pukul 18.00wib. (dwa/odi)