Pedas Menyengat Rica-rica Bekicot Khas Gunungkidul

Pedas Menyengat Rica-rica Bekicot Khas Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikFood
Rabu, 05 Des 2018 09:25 WIB
Foto: dok. Pribadi Sri Lestari
Gunungkidul - Bukan hanya Prancis saja yang kenal bekicot. Di Gunungkidul juga ada olahan bekicot dengan bumbu rica-rica yang pedas menyengat. Penggemarnya hingga mancanegara.

Media sosial (Medsos) saat ini sering dimanfaatkan para pedagang untuk memasarkan barang dagangannya. Salah satunya adalah Sri Lestari (33), warga Desa Gantiwarno, Ngawen, Gunungkidul, bahkan dari medsos ia berhasil memasarkan rica-rica bekicot olahannya hingga luar negeri.

Pedas Menyengat Rica-rica Bekicot Khas GunungkidulFoto: dok. Pribadi Sri Lestari
Awalnya ia memasarkan rica-rica bekicot dilakukan secara berkeliling ke rumah-rumah warga. Hal itu dilakukannya selama beberapa tahun, hingga akhirnya ia memanfaatkan medsos untuk memasarkan rica-ricanya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari lihat teman-teman itu akhirnya saya mulai jualan rica-rica bekicot lewat Facebook dan Whatsapp, ya sekitar 6-7 tahun yang lalu saya mulai jual (Rica-rica bekicot) lewat online," tuturnya saat dihubungi detikcom melalui telepon, Selasa (4/12/2018).

Pedas Menyengat Rica-rica Bekicot Khas GunungkidulFoto: dok. Pribadi Sri Lestari
Setelah memanfaatkan medsos untuk mempromosikan rica-rica bekicot, Sri pun merasakan dampaknya. Makin banyak pembeli dari luar Kabupaten Gunungkidul yang mulai menghubunginya untuk memesan rica-rica bekicot.

Bahkan, diakuinya saat ini ia mampu menghabiskan 15 kg bekicot dalam sehari. Meski terbilang banyak, untuk omzet yang didapatkan Sri belum cukup besar. Namun, dirasanya omzet tersebut cukup membantu perekonomian keluarganya.

"Pembelinya itu kebanyakan orang Gunungkidul yang merantau ke luar daerah. Tapi pernah juga saya ngirim (Rica-rica bekicot) ke Malaysia dan Hongkong, karena yang beli orang Gunungkidul yang merantau di sana," ucapnya.

Pedas Menyengat Rica-rica Bekicot Khas GunungkidulFoto: dok. Pribadi Sri Lestari
"Ya kalau omzet itu tidak menentu, tergantung banyaknya pesanan dan bahan bakunya ada nggak. Kalau keuntungan bersih kurang lebih Rp1,5 juta sebulan," sambungnya.

Karena itu, Sri saat ini ikut dalam suatu paguyuban yang menginisiasi acara kuliner bulanan. Bahkan, selain menjual rica-rica bekicot, saat ini Sri menjual bahan baku bekicot mentah yang sudah dibersihkan dan siap diolah.

"Yang mentah harganya selisih Rp10 ribu sama yang matang. Sekarang saya juga ikut paguyuban yang setiap bulan ada acara di luar daerah, jadi bisa mengenalkan makanan khas Gunungkidul dan menambah pemasukan juga," pungkasnya. (dwa/dwa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads