Bertempat di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Festival 'Nusantara Marandang' resmi digelar pagi tadi (02/12). Sesuai namanya, festival yang satu ini mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang rendang, cara pembuatannya, hingga filosofi serta budaya di baliknya.
Baca Juga: Mau Tahu Sejarah dan Belajar Bikin Rendang? Datang Saja ke 'Nusantara Marandang'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, untuk menyampaikan kembali kepada masyarakat Indonesia dan luar negeri tentang nilai luhur, historis, serta budaya dari randang sendiri," tutur Andre Setiawan selaku Kepala Badan Penghubung Sumatera Barat kepada detikFood.
Nama 'Nusantara Marandang' sendiri diambil dari proses masak rendang, yang dikenal sebagai marandang. Lewat festival ini Pemerintah Sumatera Barat mempromosikan rendang sebagai warisan kuliner dari Padang, dan tentunya Indonesia.
Acara ini berlangsung Minggu (2/12) di area Parkir Timur Senayan dibuka dengan pertunjukkan demo masak, yang dihadiri langsung oleh perwakilan dari Koperasi Wanita IKABOGA, yang ahli memasak rendang autentik.
![]() |
"Rendang Padang yang asli dan autentik itu warnanya hitam, dan bisa tahan sampai 2-3 bulan secara alami. Jadi di sini saya menunjukkan cara membuat rendang yang autentik," tutur Harti Ningsih, yang sudah membuat rendang selama 15 tahun.
Selain demo masak, festival 'Nusantara Marandang' ini semakin semarak dengan kehadiran perwakilan seluruh provinsi di Indonesia, yang mengikuti lomba masak rendang dengan pakaian adat masing-masing.
Sambil melihat perlombaan masak, pengunjung juga bisa membeli varian rendang unik, seperti rendang lele, rendang belut, rendang ayam, rendang jengkol, hingga rendang paru.
Salah satu puncak acara Nusantara Marandang semakin meriah dengan pemecahan rekor MURI, dengan hasil kreasi masak rendang terbanyak. Nantinya diharapkan rekor MURI ini dapat menarik banyak orang untuk semakin mencintai rendang.
![]() |
"Setidaknya ada lebih dari 400 jenis rendang. Selain pemecahan rekor MURI. Festival ini juga ada berbagai hiburan seperti kelompok kesenian tradisional dari daerah Minangkabau, seperti Saluang, Rabab, dan Randai," tutur Andre.
Tak hanya dimanjakan dengan aneka rendang saja, animo pengunjung yang tinggi membuat area bazaar kuliner khas Minangkabau dipenuhi sejak pagi hari. Di sini Anda bisa mencicipi Es Tebak, Sate Padang, Es Kampiun, Es Cendol Minang, ketupat ketan, hingga aneka kue manis khas Minang.
Setelah berhasil memecahkan Rekor MURI, nantinya Provinsi Sumatera Barat akan terus menghadirkan festival serupa, hingga mendaftarkan rendang ke UNESCO sebagai warisan dunia.
Baca Juga: Ini 4 Elemen Penting Rendang Minang yang Menjadi Filosofi Turun Temurun
(adr/adr)