Musim Hujan Tiba, Puthul Jadi Rejeki Warga Paliyan

Musim Hujan Tiba, Puthul Jadi Rejeki Warga Paliyan

Pradito Rida Pertana - detikFood
Rabu, 14 Nov 2018 14:40 WIB
Foto: Istimewa
Gunungkidul - Hujan yang turun beberapa hari ini ternyata membawa berkah tersendiri bagi warga di Kecamatan Paliyan. Hal itu karena warga dapat menjual puthul guna menambah penghasilannya.

Puthul sendiri merupakan serangga sejenis kumbang yang banyak terdapat di dedaunan pohon pisang dan sengon saat musim awal penghujan. Selain itu, oleh sebagian masyarakat Gunungkidul, puthul kerap dimanfaatkan sebagai olahan kuliner.

Sumaryanto (27) warga Dusun Pengos, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul mengatakan, bahwa beberapa hari ini ia memang kerap mencari puthul. Hal itu dilakukannya bersama warga sekitar khususnya ketika sore menjelang malam hari, mengingat saat itulah puthul muncul untuk mencari makan di pepohonan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musim Hujan Tiba, Puthul Jadi Rejeki Warga PaliyanFoto: dokdetikFood/Pradito Rida Pertana
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh ini melanjutkan, untuk mengumpulkan puthul sendiri terbilang cukup mudah. Bahkan jika beruntung, dalam waktu satu jam saja ia dapat mengumpulkan banyak puthul.

"Kalau pas nyari hanya bawa botol plastik air minum dan senter saja. Setelah menemukan pohon yang banyak daunnya itu langsung diambili saja puthulnya, kalau sulit ya harus di goyang-goyangkan dulu (Pohonnya) biar puthulnya jatuh," katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (14/11/2018).

"Biasanya sekali mencari itu bisa dapat sebotol (Air mineral 1,5 liter) penuh (Berisi puthul, kadang bisa dua atau tiga botol. Tapi kalau pas sulit ya paling sebotol saja tidak penuh," imbuhnya.

Musim Hujan Tiba, Puthul Jadi Rejeki Warga PaliyanPuthul hasil tangkapan Sumaryanto yang diwadahi botol air mineral. (Foto : Dok. Sumaryanto).
Lebih lanjut, ia mengatakan jika puthul yang diperolehnya banyak maka akan dijualnya, namun jika jumlahnya sedikit akan ia olah dan dikonsumsi sendiri.

"Biasanya (Puthul) dijual ke warga sekitar yang ingin mengkonsumsinya tapi tidak punya waktu untuk mencari puthul. Biasanya sebotol itu dijual Rp40 ribu, kalau sedikit ya dimasak sendiri dan dimakan," ujarnya.

"Harganya segitu karena puthul kan keluarnya juga musiman, selain itu warga suka karena rasanya gurih kalau digoreng," imbuhnya.

Senada dengan Sumaryanto, warga lainnya yakni Rudi (30), warga Dusun Singkil, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul juga mencari puthul. Namun berbeda dengan Sumaryanto, Rudi memilih tidak menjual puthul yang didapatkannya dan lebih untuk dikonsumsi sendiri.

Musim Hujan Tiba, Puthul Jadi Rejeki Warga PaliyanFoto: Istimewa
"Cari puthul untuk mengisi waktu luang saja, karena rasanya itu enak kalau digoreng, ya kalau diibaratkan rasanya itu tidak beda dengan belalang. Selain itu, puthul kan proteinnya juga tinggi," katanya.

Selain dijadikan olahan kuliner, menurut Rudi, menangkap puthul sama dengan mengurangi hama tanaman padi di daerahnya. Mengingat cikal bakal puthul ini sebenarnya dari uret yang menyerang akar tanaman padi, dan dari uret tersebut akan berubah menjadi kepompong lalu baru berubah menjadi puthul.

"Jadi (Menangkap puthul) sama saja dengan mengurangi hama (Tanaman padi), dan di sisi lain juga memberi banyak manfaat untuk warga," pungkasnya.




Tonton juga 'Lesehan Nasi Merah Pari Gogo':

[Gambas:Video 20detik]

(dwa/odi)

Hide Ads