Ini Tanggapan Chef Vindex Tengker Soal Tantangan Pengembangan Kuliner Indonesia

Ini Tanggapan Chef Vindex Tengker Soal Tantangan Pengembangan Kuliner Indonesia

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Rabu, 07 Jun 2017 19:06 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Chef Vindex Tengker berbagi cerita soal tantangan pengembangan kuliner Indonesia. Salah satunya soal standarisasi resep.

Ditemui dalam acara Buka Puasa Nusantara (5/6), Chef Vindex Tengker memaparkan pendapatnya tentang keragaman makanan Indonesia. Di satu sisi, hal ini positif namun di sisi lain keragaman memberi tantangan dalam hal promosi kuliner.

"Kebanyakan hidangan khas jadi bingung mana yang mau dipromosikan. Tapi dulu sempat ada 30 Ikon Kuliner Indonesia. Itu sebenarnya titik permulaan yang bagus," ujar chef ramah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Tanggapan Chef Vindex Tengker Soal Tantangan Pengembangan Kuliner IndonesiaFoto: detikFood


Ia juga bercerita kini fokus pengembangan kuliner Indonesia adalah dengan mendirikan restoran Indonesia di luar negeri. "Tapi yang sulit adalah soal standarisasi resep," sambungnya. Menurut Chef Vindex, hidangan Indonesia memiliki terlalu banyak standar.

Chef Vindex berujar pernah mendirikan restoran Indonesia di Spanyol tahun 1990-an. Chef berusia 48 tahun ini menjelaskan, "Penuhnya itu sama turis, orang Spanyolnya sedikit. Tapi membanggakan dulu bisa sampai ke level itu meski hanya bertahan dua tahun."

Chef Vindex juga menyoroti tipikal restoran Indonesia di luar negeri yang menurutnya kurang dikemas menarik. "Pasti ada nuansa kain Bali, batik, atau garuda pada nama atau interiornya. Padahal nggak harus seperti itu. Bisa saja konsepnya homey dan nyaman seperti banyak restoran Indonesia di Jakarta," lanjutnya.

Ada pula restoran yang mengusung konsep restoran Indonesia namun chef-nya dari Malaysia. Chef ramah ini menambahkan, "Namanya Restoran Nusa Dua di Inggris. Rendang di sana, misalnya, akhirnya berbeda dari rendang Indonesia karena memakai terlalu banyak rempah. Begitu juga satenya menjadi sate Malaysia karena pakai sereh dan kunyit."

Ke depannya, Chef Vindex berencana membuat restoran Indonesia di Los Angeles, Amerika Serikat. "Inginnya membuat restoran Indonesia lebih terkenal dari restoran Thailand. Di sana rencananya ada banyak pilihan makanan, mulai dari yang nggak pedas sampai pedas. Jadi orang luar negeri bisa paham tentang masakan Indonesia," tuturnya. Adapun restoran didukung oleh KBRI dan KJRI setempat.

Ini Tanggapan Chef Vindex Tengker Soal Tantangan Pengembangan Kuliner IndonesiaFoto: iStock


Mengenai cita rasanya, Chef Vindex optimis rasa masakan Indonesia bisa diterima masyarakat luar negeri. Ia menuturkan, "Tak perlu sepenuhnya menyesuaikan cita rasa mereka. Kuncinya kita harus memperkenalkan cita rasa."

"Rendang, misalnya, cabainya nggak boleh dihilangkan karena itu kan intinya. Kita harus bisa melihat pasar, jangan menurunkan bumbu masakan. Sekarang banyak orang traveling kan mencari rasa autentik," pungkas Chef Vindex. (msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads