Jajanan Pasar Juga Harus Dibuat dari Bahan Berkualitas dan Higienis

Jakarta - Gebrak Pasar yang dimotori Gulaku kembali digelar. Kali ini di wilayah Abadi Jaya, Depok.

Acara Gebrak Pasar 'Jajanan Manis Bersama Gulaku' berlangsung Agustus-September 2016 secara bergiliran di berbagai kelurahan dan kecamatan Jabodetabek. Kemarin (20/9) giliran kelurahan Abadi Jaya, Depok.

Lewat acara ini diharapkan aneka jajan pasar Indonesia makin dikenal luas. "Sudah saatnya jajanan pasar atau kue tradisional diangkat menjadi ikon budaya bangsa," ungkap Fiter Cahyono selaku Communication Officer Gulaku.

Setelah sukses bersama 1000 ibu-ibu pada periode pertama bulan Mei kembali diperkenalkan kue tradisional. Melalui lomba membuat jajan tradisional. Seperti wingko babat khas Jawa Tengah, kue baruasa asli Makassar, kue mata kebo dari Yogyakarta.


Seluruhnya ada 25 resep jajanan manis yang akan diperkenalkan dalam Grebek Pasar. Semua resep juga bisa diakses oleh siapa saja melalui www.resepgulaku.com

Chef Yeni juga memberikan tips membuat jajan tradisional. "Bahan-bahannya harus bersih atau higienis, alat yang dipakai bersih dan juga manusia yang bersih," ungkapnya.

Dalam pembuatan jajan tradisional gula merupakan bahan penting. Seperti Gulaku yang 100% dari tebu alami, murni, bersih tidak mengandung pemanis buatan, pengawet ataupun pewarna dalam proses pembuatan.

Bersamaan dengan kegiatan Gebrak Pasar, Gulaku menggelar program Bungkus Manis Berhadiah di setiap titik lokasi hingga 30 November 2016.


Cukup dengan mengumpulkan kemasan kosong Gulaku 1 kg di kotak-kotak yang tersedia di berbagai lokasi. Sedangkan setiap pembelian 5 kg Gulaku akan langsung mendapat 200 gram Gulaku gratis.

Program ini merupakan program penghargaan konsumen. "Kami berharap program ini dapat berlanjut dan semakin mendekatkan kami dengan konsumen. Sebagai produsen produk lokal berkualitas, terjangkau serta peduli budaya Indonesia," pungkas Fiter.

(adr/odi)