Pada Minggu (04/09) berlangsung konferensi pers terkait isu penggunaan bahan kadaluwarsa oleh Marugame Udon. Di sini pihak perusahaan menyampaikan klarifikasinya.
PT Sriboga Marugame Indonesia selaku pengelola merek di Indonesia mengatakan produknya aman.
![]() |
"Kami dari PT Sriboga Marugame Indonesia ingin menekankan bahwa kami memastikan produk atau semua bahan yang kami gunakan itu masih aman dan layak pakai. Dan saya tambahkan juga produk kami itu juga halal dan higienis. Jadi tidak perlu ada rasa khawatir dari konsumen maupun publik," ucap Ike Wahyu Andayani, Head of Quality Assurance PT Sriboga Marugame Indonesia saat konferensi pers di The Sultan Hotel Jakarta (04/09).
Mengenai pemakaian bahan-bahan kadaluwarsa yang diangkat sebuah media nasional, Ike menyebut perusahaan selalu mengikuti rekomendasi pemakaian. Tidak memakai produk kadaluwarsa atau memperpanjang masa simpan.
"Kami tidak pernah menurunkan mutu kualitas bahan makanan yang kami gunakan. Itu sudah pasti. Sumber bahan yang dibicarakan sekarang, sumbernya dari China. Untuk berapa lamanya, yang kami bisa pastikan di sini adalah kami selaku PT Sriboga Marugame Indonesia selalu mengikuti rekomendasi produk dari supplier. Dan kami tidak pernah melakukan perpanjangan (masa simpan)," tegas Ike.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ike menambahkan bahwa perusahaan menganut dan mengikuti aturan yang ada di Indonesia juga peraturan yang diberikan principal perusahaan yaitu Toridoll Jepang.
"Kami memiliki standar yang diadaptasi dari peraturan lokal ditambah guideline atau tata laksana dari principal kami Toridoll Japan," tambah Ike.
Perusahaan juga disebut rutin melakukan tes produk. Mereka juga ikut mengundang pihak eksternal untuk bersama-sama melakukan tes.
"Berdasarkan SOP, ada tes internal yang dilakukan 1 kali tiap 3 bulan untuk semua produk. Ini untuk memvalidasi dan memastikan produknya aman dijual di restoran.
![]() |
Hajime Kondoh, General Manager PT Sriboga Marugame Indonesia, menjawab pertanyaan terkait kerugian atas merebaknya isu di media sosial baru-baru ini.
"Saya belum melihat dampak dalam bisnis pada 2 hari terakhir ini. Kami tetap memprioritaskan pelanggan. Keamanan dan kenyamanan bagi konsumen," ungkap pria asal Jepang ini.
Mengenai langkah hukum atas pemberitaan, Hajime menyatakan tidak ada langkah-langkah hukum yang akan diberikan perusahaan pada pihak bersangkutan.
Marugame Udon pertama buka di Indonesia pada Februari 2013. Saat ini ada 26 outlet nasional dan akan bertambah lagi 8 outlet tahun ini.
(adr/odi)