Bertempat di Raffles Hotel (31/8), PT Pertamina Lubricants memperkenalkan pelumas food grade bersertifikat halal pertama di Indonesia. Ada 5 pelumas food grade H1 yang diluncurkan yaitu 4 varian Pertamina FG-GO (Food Grade-Gear Oil) dan 1 varian Pertamina FG-HO (Food Grade-Hydraulic Oil).
Hadir dalam acara, Ari Ahmadi selaku Food Grade Expert. Ia menjelaskan secara umum pelumas food grade memiliki 3 klasifikasi yaitu H1, H2, dan H3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pelumas H1 berfungsi melindungi dan melumasi bagian bergerak dari permesinan dalam proses produksi makanan. Di sini mungkin terjadi kontak tidak sengaja antara pelumas dan produk makanan. Karenanya komposisi pelumas food grade merupakan komponen yang tidak/berdampak minimal terhadap makhluk hidup jika dikonsumsi," terang Ari.
Ia menambahkan, "Biasanya pelumas food grade terbuat dari komponen sintetis khusus dan minyak nabati lain. Selain itu, aditif kimia yang digunakan hanya yang disetujui USDA (US Food and Drug Administration)."
Keempat varian Pertamina FG-GO adalah FG-GO 150, 220, 320, dan 460. Semuanya telah memenuhi spesifikasi USDA, mendapat sertifikasi H1 dari NFS (National Sanitation Foundation), dan tercantum di White Book (Nonfood Compound Listing Directory).
Sedangkan pelumas FG-HO 46 hadir untuk memberikan keamanan pada proses produksi makanan yang menggunakan cairan hidrolik. Biasanya terdapat pada peralatan panas seperti fryers, ovens, cookers, conveyors, dan peralatan yang posisinya dekat sumber nyala api.
![]() |
"Pelumas food grade Pertamina ini merupakan satu-satunya pelumas food grade bersertifikat halal. Selain itu, pelumas kami juga telah mendapat sertifikat dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Indonesia," tutur Andria Nusa, Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants kepada detikFood (31/8).
Menurutnya saat ini industri makanan dan minuman di Indonesia masih banyak yang menggunakan pelumas biasa pada mesinnya, bukan food grade. "Kebanyakan pelumas food grade juga impor. Boleh dibilang hampir semuanya impor. Yang lokal baru Pertamina saja," tutur Andria.
Mengenai sertifikat halal, Gigih Wahyu Hari Irianto selaku Direktur Utama PT Pertamina Lubricants mengatakan, "Bisnis bukan satu-satunya tujuan kita. Yang terpenting adalah memberi jaminan pada konsumen bahwa makanan yang dibuat dengan mesin yang menggunakan pelumas food grade Pertamina bersifat halal."
![]() |
Gigih mengatakan langkah ini sekaligus menunjukkan tanggung jawab perusahaan untuk mengeluarkan produk yang sesuai dengan amanah UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Perwakilan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Nur Wahid mengatakan kini masyarakat Indonesia makin kritis soal kehalalan sebuah produk. Nur menjelaskan, "Pertimbangan pemberian sertifikat halal pada pelumas food grade adalah karena pelumas merupakan bagian dari proses produksi makanan dan minuman yang penting dijaga kehalalannya."
"Masuknya produk pelumas food grade dalam kategori halal ini juga menjadi bahan kajian baru bagi MUI," jelas Nur.
Kedepannya Andria berencana mengembangkan varian pelumas food grade. "Ini kan baru ada dua jenis produk. Viskositas juga baru tertentu. Nanti variasi viskositas akan kita perbanyak dan jenis produknya juga akan kita perbanyak," pungkas pria ramah ini.
(adr/odi)