Rayakan 13 Tahun, Komunitas Jalansutra Gelar 'Urban Food Movement'

Rayakan 13 Tahun, Komunitas Jalansutra Gelar 'Urban Food Movement'

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Minggu, 05 Jun 2016 10:38 WIB
Foto: detikFood
Jakarta - Komunitas Jalansutra berusia 13 tahun. Delapan belas orang anggotanya pun berbagi pengalaman seputar 'urban food movement'.

Acara peringatan ulang tahun ini diberi nama WTF Jalansutra atau Writing Travel Food yang menjadi basis komunitas ini. Acara berbagi ide dan pengalaman antar anggota ini berlangsung meriah di Jakarta Selatan (4/6).

Sekitar 100 anggota dan juga Bondan Winarno, tokoh kuliner yang menjadi pendiri atau kepala suku komunitas ini turut hadir. Delapan belas anggota berbagi pengalaman seputar makan dan traveling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


'Urban Food Movement'
dipilih sebagai tema karena kini banyak anak muda urban yang melahirkan bisnis kreatif di bidang kuliner. Mereka mempromosikan jasa dan produknya melalui Instagram, Facebook, Twitter dan Snapchat.

Topik yang dipresentasikan anggota sangat lengkap. Untuk kopi, Adi W. Taroepratjeka, Q Grader Indonesia dan 5758 Coffee Lab berbagi soal pengalamannya bereksperimen dengan kopi.

Untuk teh, hadir Bambang Laresolo yang cerita soal passion-nya membuka kedai teh. Juga Ratna Somantri, ahli teh yang bercerita tentang keragaman teh asli Indonesia.

Urusan wisata kuliner, hadir Minangkayo yang dimotori Reno Andam Suri, Febi Liana dan Ichil Salam. Juga Ira Latief dengan Jakarta Food Adventure-nya.

Soal makanan rumahan, ada Arletta Danisworo dengan Letta's Kitchen, Euis R. Andriani dengan Cooking Mama Papa, dan Weiny dengan Sego Madre.


Jajan pasar Makassar yang dilestarikan oleh Mama Makasar pun dipresentasikan oleh Natalia Tanyadji. Makanan khas Nias, dipresentasikan langsung oleh Noniawati Telaumbanua.

Bazaar makanan atau pop-up market yang kini bermunculan banyak dilakukan oleh anak muda yang dikenal sebagai 'hipster foodpreneur'. Gary Evano dari PUYO dessert pun berbagi sejumlah tips penting untuk bisnis ini.

Soal urban farming yang bisa menjadi gerakan mengatasi krisis pangan juga dipresentasikan oleh pelakunya, Benny Candra. Sedangkan Batara Soepraba yang melakukan gerakan pelestarian makanan lokal Indonesia.


Presentasi penuh ide dan pengalaman inipun dilengkapi dengan makan siang bermenu Indonesia yang disiapkan oleh Chef Ragil. Jajan pasar khas Makassar yang dibawa langsungpun disajikan untuk teman minum kopi dan teh.

Acara seru ini ditutup dengan tips menghadapi hoax soal makanan olah dua orang anggota Jalansutra, Irvan Kartawiria dan Harry Nazarudin. Keduanya dikenal sebagai ahli kimia dan telah menerbitkan buku 'Kimiasutra'.

(adr/odi)

Hide Ads