"Kita tahun kemarin ikut juga yang di Singapura, tapi yang di sini jauh lebih ramai," ucap pemilik Ayam Bakar Taliwang Bersaudara, Vivi Rizki Handayani, saat berbincang dengan detikfood, Kamis (21/4/2016).
Menurutnya di hari pertama kemarin sebanyak 500 porsi yang terdiri dari ayam bakar, plecing kangkung, dan dua sate lilit ludes terjual. Khusus hari ini mereka pun menambah dagangannya menjadi 700 porsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Soal persiapan Vivi mengaku tak terlalu banyak yang dilakukannya untuk mengikuti ajang ini. Semua bahan telah dipersiapkan oleh pihak panitia. Mereka hanya menyiapkan diri untuk datang ke Manila bersama tiga orang timnya.
"Hanya saja kemarin itu tidak ada kemiri, jadi dikasihnya kacang mete. Lalu juga kita biasa pakai ayam kampung yang masih berusia dua bulan, karena di sini tidak ada jadi kita pakai chicken wings," beber Vivi.
Untuk menyiasati kekurangan tersebut ada beberapa hal yang Vivi modifikasi. Seperti proses perendaman ayam yang memakan waktu semalaman hingga mengurangi rasa pedas untuk menyesuaikan dengan lidah mayoritas warga Filipina.
"Kita sebenarnya sudah mengurangi rasa pedas, karena di sini rata-rata tidak suka pedas. Tapi tetap saja katanya banyak yang bilang masih pedas," katanya.
![]() |
Lebih lanjut Vivi berharap ajang seperti ini bisa terus berlanjut agar masyarakat dunia secara perlahan mengenal makanan asli Indonesia.
"Dan ternyata masakan Indonesia di WSFC 2016 jadi favorit. Terbukti kemarin kita dari Indonesia habis semua juga antusiasme warga terkumpul di stand-stand Indonesia," tutup Vivi. (msa/odi)