Udang Asam Keueung Memukau Peserta Dialog

WSFC Manila 2016

Udang Asam Keueung Memukau Peserta Dialog

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Kamis, 21 Apr 2016 14:12 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Sejarah panjang perdagangan rempah turut mewarnai keragaman kuliner lokal. Termasuk street food di Indonesia.

Pada sesi kedua Dialogue WSFC 2016 pakar kuliner Indonesia, William W. Wongso memberikan presentasi tentang kuliner Indonesia. Baik makanan tradisi maupun street food.

'Street food di Indonesia sangat kompleks. Menguasai setiap sudut jalanan kota-kota. Kini sebagian besar anak muda lebih suka makan di kafe daripada kaki lima,' ungkap pak William.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berbicara tentang kuliner lokal, pak William memberi contoh Udang Asam Keueung. Udang kuah asam pedas dari Aceh merupakan salah satu kuliner yang tak populer. Meskipun rasanya enak.

Tiap wilayah di Indonesia punya bahan alami untuk memberikan rasa asam. Seperti asam Jawa, asam Sunti atau buah kecombrang.

Untuk melengkapi presentasinya, pak William membuat dua jenis sup dengan asam berbeda. Udang Asam Keueng memakai asam sunti. Asam sunti ini merupakan belimbing sayur yang dikeringkan dengan cara direndam dalam larutan garam.

Sedangkan pindang serani yang memakai ikan tuna diberi kuah asam dari air jeruk nipis. Aneka rempah dan cabai menjadi pelengkapnya.


Rasanya asam mirip pakhsiw hidangan khas Filipina yang memakai belimbing sayur.

'Karena rasa asamnya sangat segar dan alami dan mudah dibuat. Tak perlu kaldu cukup air, seafood segar dan rempah', ungkap pak William. Presentasi ditutup dengan mencicipi udang asam keueung yang segar. (msa/odi)

Hide Ads