Menangkap Keunikan Wine Vina Ventisquero Dalam Paduan Hidangan Barat

Menangkap Keunikan Wine Vina Ventisquero Dalam Paduan Hidangan Barat

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Kamis, 31 Mar 2016 07:00 WIB
Foto: detikfood
Jakarta -

Meskipun baru 17 tahun berada di dunia wine, Vina Ventisquero punya keunikan spektrum rasa dan aroma. Karenanya wine dari Chili ini selalu menuai kritik, pujian juga penghargaan.

Melengkapi perkenalan wine-wine kelas international, The Trans Luxury Hotel Bandung kembali menghadirkan Wine Dinner. Kali ini wine asal Chili Vina Vestiquero menjadi pilihan untuk dipadukan dengan 4 hidangan racikan Executive Sous Chef, Nalendra Anindita. Acara ini didukung penuh oleh The Peak Connoisseurs dan Dimatique.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‘Buah anggur kami dihasilkan dari 3 wilayah berlembah Maipo Valley, Casablanca Valley dan Apalta Valley yang punya karakter iklim bagus untuk anggur,’ ujar Nicolas Kowalski, Export Manager of Vina Ventisquero saat memberi perkenalan.

Mengiringi sajian pembuka ‘Poached Sea bass Salad, Orange Segment and Berry Reduction’ yang disajikan dalam paduan warna cantik, dipilih Vina Ventisquero Reserva Sauvignon Blanć 2013.



Bening dengan aroma citrus yang segar, wine yang dihasilkan dari perkebunan anggur Casablanca Valley ini mengingatkan pada buah-buahan tropis. Ada jejak wangi manggis dan manis leci. Karenanya cocok dipadu dengan rasa fillet seabass yang lembut dengan irisan jeruk yang segar dalam sajian ini.

Pilihan kedua, Vina Ventiquero Queulat Grand Reserva Cabernet Sauvignon2012. Aroma earthy dan rasa manis Beetroot Purple Soup yang disajikan dengan Crostini menyatu dengan red wine beraroma rempah dan sedikit jejak aroma asap.

Rasa blackcherry, vamila dan cokelat yang terjejak pada wine dari perkebunan Maipo Valley ini membuatnya makin kokoh rasanya. Meskipun tak dipadukan dengan steak tetap memberi akhir yang jernih di mulut.



Primadona wine kemarin malam (30/3) adalah Vina Ventiquero Vertice Syrah 2009 yang dibuat dari 51% Carmenere dan 49% Syrah. Meskipun berwarna burgundy gelap namun wine ini justru ringan rasanya, tanin terasa sangat samar di lidah dan menyegarkan.

Wagyu Tenderloin Beefsteak dengan Pepper Sauce menemukan jodohnya dengan wine yang meraih banyak penghargaan ini. Tak heran jika banyak pencinta wine menyukai rasa wine ini.



Vina Ventiquero Grey Merlot 2011 menjadi pentutup mengiringi Torta Rogel Dulce de Leche. Lapisan pastry renyah dengan isian krim manis dipadukan dengan strawberry shorbet.

Dibuat dari paduan Merlot, Syrah dan Carmenere, wine ini punya karakter unit. Ada paduan aroma buah cherry tetapi juga ada aroma kopi, rempah dan citrus yang lamat-lamat. Menjadi pembilas sempurna untuk dessert kali ini.

Kondisi alam Chili merupakan sebuah keuntungan bagi tanaman anggur. Seperti di Casabanca Valley yang berbukit dengan perbedaan suhu yang tinggi di pagi dan malam hari.

‘Karenanya Vina Ventiquero melakukan pemetikan dengan tangan dan dilakukan di malam hari. Ini untuk melindungi anggur dari udara panas yang bisa membuat kulit anggur rapuh. Jika terkoyak akan mendorong terjadinya fermentasi lebih cepat. Wine akan didominasi dengan rasa asam yang kuat,’ tutup Nicolas Kowalski.



(odi/odi)

Hide Ads