Paguyuban-paguyuban daerah di Balikpapan berpartisipasi dalam Festival Makanan Nusantara. Mereka menjual dan memaerkan makanan dari daerah asalnya.
Balikpapan dikenal sebagai kota multietnis. Banyak pendatang dari berbagai suku di Indonesia yang akhirnya menetap di Balikpapan. Perkumpulan atau paguyuban dari berbagai daerah bisa ditemukan di kota berpenduduk 600.000 jiwa ini.
Di Festival Makanan Nusantara yang berlangsung 12-13 Desember 2015, juga diikuti beberapa paguyuban dari beberapa daerah. Seperti Bali, Banjarmasin dan Jogjakarta. Masing-masing daerah menyuguhkan sajian khasnya yang bisa dibeli pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menu paling banyak bisa ditemui di paguyuban Banjar. Mulai dari kue basah, bubur sampai minuman ada di sini.
Kue tradisional Banjar antara lain gegicak, hula hula, amparan tatak pisang, apam peranggi, bingka, dan babongko dijual dengan harga Rp 10.000 per bungkus. Begitu pula minuman segar galuh licin yang berwarna putih susu.
Salah satu yang spesial adalah Bubur Ayam Tadangsar kreasi paguyuban tersebut. Bubur kental diberi kuah bening kecokelatan yang bercitarasa gurih manis. Pelengkapnya ada suwiran ayam, emping, telur, hati dan bawang goreng.
"Bubur ini spesial karena kuahnya pakai banyak rempah. Seperti serai, laos, kencur dan jahe. Sedangkan buburnya dimasak pakai santan. Proses masaknya harus diaduk terus supaya bubur kental seperti bubur sumsum dan nasinya masih bertekstur," jelas salah satu anggota paguyuban.
Perwakilan dari wilayah Jawa ada paguyuban Djogja. Paguyuban ini menyediakan Gudeg Jogja Komplit seharga Rp 23.000. Gudeg dilengkapi sambal goreng, ayam, bacem tempe, tahu dan telur. Sedangkan minuman yang dijual berupa Wedang Uwuh kaya khasiat.
Dengan dekorasi menarik, paguyuban Djogja mendapat juara pertama untuk lomba stand terbaik di Festival Makanan Nusantara. Selain kendil dari tanah liat, ada juga hiasan sepeda tua yang terpajang di bagian depan stand.
"Kami hias standnya dalam waktu semalam. Semua properti dari sendiri seperti sepeda dan kendil. Masakan juga buat sendiri dari paguyuban," ungkap Sukapti yang sudah menetap di Balikpapan sejak tahun 1985.
Disamping paguyuban daerah, ada juga paguyuban lainnya. Misalnya paguyuban Harpi Melati Balikpapan yang merupakan kumpulan perias pengantin. Mereka menjual tahu pelangi, risol, kue lapis India dan silky pudding. Sementara KKM Mandir menjual es pisang ijo dan capit kepiting kupas.
(msa/odi)