Indonesia Australia Business Week 2015, diadakan di Jakarta mulai tanggal 17 hingga 20 November 2015. Dalam acara ini turut hadir Andrew Robb AO MP, selaku Menteri Perdagangan dan Investasi Australia.
"IABW (Indonesia Australia Business Week) ini merupakan insiatif pemerintah untuk mempromosikan Australia di beberapa sektor seperti tourism, resources and energy, education serta food and beverage. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kedua negara terutama di bidang bisnis," jelas Robb dalam konferensi press di Ritz Carlton Hotel Mega Kuningan pada(18/11) .
Setelah acara konferensi pers, Es Teler 77 dan Careers Australia hari ini umumkan kerjasama untuk mendirikan AIPRO. AIPRO merupakan pusat pelatihan dan pusat sertifikasi di Indonesia untuk para tenaga kerja di industri kuliner dan perhotelan.
"Group kami sudah lama berkecimpung di industri makanan, minuman dan hospitality. Kami melihat banyak kekurangan skill dari para pekerja. Sehingga dengan adanya program training ini dapat membantu tidak hanya pekerja di perusahaan kami tapi juga perusahan lainnya," tutur Andrew Nugroho saat ditemui oleh Detikfood.
Andrew mengatakan bahwa Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia yang profesional. Hal ini merupakan salah satu dari tujuh isu strategis yang tengah dihadapi oleh industri kuliner dan perhotelan hingga tahun 2025.
"Tanpa tenaga professional, akan sulit bagi Indonesia untuk sepenuhnya merealisasikan potensi wisata dimasa yang akan datang. Mengingat pentingnya menyediakan pelayanan yang lebih baik lagi untuk menarik wisatawan internasional," ujar Andrew.
Industri perdagangan, perhotelan, restoran dan kreatif telah menyumbang rata-rata sekitar 18,35 persen pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2010-2013, sebagaimana dapat dilihat pada Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Kreatif tahun 2015-2019.
"Sertifikat yang didapat adalah sertifikat 3 commercial cookery yang dikhususkan masuk ke bisnis makanan," jelas Andrew.
Menurut Andrew, di Indonesia mulai banyak pengenalan tempat-tempat wisata baru seperti Raja Ampat dan beberapa daerah wisata lainnya. Sehingga tentu perlu adanya pelatihan khusus yang bisa menghadapi kesulitan menghadapi wisatawan asing.
AIPRO didirikan untuk menyediakan pelatihan dan sertifikasi berskala nasional dan internasional bagi ribuan warga Indonesia yang sudah bekerja di industri kuliner, baik yang berprofesi sebagai juru masak, pelayan, hingga pekerja dapur.
"Programnya ada full sertifikasi selama 1 tahun dan kelas short course untuk UKM (usaha kecil menengah). Kelas ini sangat terbuka untuk UKM sehingga skill dan juga pengalamannya akan bertambah," tutur Andrew.
Berlokasi di daerah Alam Sutera Menara Top Food, Tangerang Selatan, AIPRO Training Center sudah buka sejak awal tahun. AIPRO mampu mengakomodir hingga 150 siswa setiap tahunnya. Kedepannya, AIPRO berencana membuka Diploma perhotelan.
(lus/odi)