Rata-rata dalam setahun setiap orang Indonesia mengonsumsi sekitar 22,3 Kg. Menurut survei tahun 2014, sekitar 250 juta penduduk konsumsi tepung terigu sebanyak 5.569.000 ton pertahunnya. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menggemari bahan makanan pokok selain nasi.
PT Bungasari Flour Mills merupakan salah satu pemain besar di industri tepung terigu yang memiliki pabrik di dekat pelabuhan Cigading.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bungasari memiliki beberapa produk andalan mulai dari terigu protein rendah hingga tinggi. Merek andalan bungasari adalah Golden Crown (roti tawar dan manis), Golden Eagle (roti dan mie), Krakatau (roti ekonomis), Bola Salju (serbaguna), Hana Biru (kue kering, cake dan cookies), Hikari Biru (mie basah), Jawara (aneka gorengan dan kue tradisional) hingga Gelang Berlian (aneka gorengan dan kue tradisional).
Selain memperkenalkan produk, acara Bungasari Media Gathering Day 2015 (05/11/15) juga mengajak para undangan untuk bersama-sama membuat roti enak. Bertempat di Bungasari Innovation Center, Jakarta Selatan para baker mengajarkan proses pembuatan roti manis a la Jepang.
"Roti biasa dan roti Jepang ini beda. Kalau roti Jepang lebih cenderung berani untuk menggunakan bahan yang lebih bagus. Metode pembuatan adonanya lebih banyak menggunakan sponge and dough sedangkan roti biasa lebih menggunakan straight dough. Dan variasi bentuk dari roti Jepang lebih unik dan beragam," tutur Zainal Arifin, selaku senior baker PT Bungasari Flour Mills Indonesia.
Agar menghasilkan roti yang sempurna dan mengembang, saat adonan sudah jadi perlu diistirahatkan terlebih dahulu sekitar 10 menit. "Sebaiknya tutup adonan cukup dengan plastik bening agar udara tidak masuk. Justru, jangan menutupnya dengan serbet basah, karena adonan memiliki suhu yang panas dan serbet suhunya dingin sehingga bisa menarik air dan menghasilkan adonan yang kering," tambah pria yang sudah memiliki pengalaman 10 tahun di bidang tepung terigu dan bakery.
Dalam proses pengolahan tepung, PT Bungasari FLour Mills Indonesia menggunakan teknologi flour blending system. "Inti gandum dihaluskan sehingga menghasilkan protein yang tinggi dengan kadar abu rendah. Bisa menghasilkan roti yang lembut dan umur simpan yang lebih lama dibandingkan dengan tepung yang dihaluskan bersama dengan kulit gandum," jelas Agus Kusnadi, salah satu baker yang mendemokan pembuatan roti.
Tepung terigu Bungasari sudah mengantongi sertifikasi berstandar internasional seperti FSSC ISO 220.000, ISO 9001, Halal dan SNI. Bungasari memiliki ragam produk mulai dari ukuran 1 Kg, 25 Kg, 50 Kg dan kubikasi khusus lainnya sesuai permintaan konsumen. Sehingga sangat cocok digunakan bagi para pelaku UKM dan industri besar di bidang food and beverage.
Selain memproduksi tepung terigu dasar (basic flour), Bungasari juga memproduksi tepung terigu khusus (speciality flour) hingga tepung premix. "Untuk menjalin hubungan dengan para konsumen, PT Bungasari FLour Mills Indonesia juga rutin mengadakan pelatihan di Bungasari Inovation Center untuk UKM sehingga dapat berbagi ilmu baik teknik pembuatan hingga pemasaran produk,"jelas Budianto.
Karena memiliki jenis tepung terigu yang berkualitas, Bungasari juga melayani dan menjadi partner beberapa industri. Seperti Seven Eleven, Dapur Cokelat, Wings Food hingga Mayora.
(msa/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN