Karena Kabut Asap, Singapura Tunda Pop-up Piknik 'Diner En Blanc'

Jakarta - Pop-up piknik 'Diner En Blanc' (Dinner in White) rencananya kembali berlangsung di Singapura tahun ini. Namun kegiatan terpaksa ditunda karena kabut asap.

Dalam laporan The Straits Times (02/10), Diner En Blanc bertema SG50 awalnya akan berlangsung 10 Oktober. Penyelenggara acara tahunan itu, Fullcolors Event, kemudian mengatakan Diner En Blanc ditunda sampat tanggal belum ditetapkan.

Penyebabnya tak lain karena kondisi kabut asap yang menyelimuti Singapura. Diprediksi kabut akan bertahan sampai November.

"Keamanan itu penting dan kami tidak ingin orang-orang berada di luar dengan kabut asap. Saya ingin menjaga konsep Diner En Blanc seperti biasanya," jelas Alex Philippot, ketua penyelenggara baru Diner En Blanc.

Pada pernyataan yang dirilis kemarin, seluruh pendaftaran kegiatan akan ditangguhkan sampai tanggal baru terkonfirmasi. Tiket masuk dan barang dari e-store yang sudah dibeli tetap berlaku untuk jadwal baru Diner En Blanc.

Akan tetapi bila partisipan tidak bisa hadir karena perubahan tanggal, penyelenggara akan memproses pengembalian uang.

"Kami akan mengumumkan tanggal baru dalam minggu-minggu berikutnya karena kami memantau terus situasi kabut," ujar penyelenggara.



Lebih dari 12.000 orang berada dalam daftar tunggu piknik dengan undangan itu. Jumlah tersebut empat kali lipat dari kapasitas yang hanya 3.000 pengunjung. Tiap partisipan harus membayar S$50 (Rp 509.000) untuk mengikutinya.

Lokasi acara sendiri baru diumumkan satu jam sebelum piknik berlangsung. Pada hari kegiatan, partisipan mengikuti instruksi untuk berkumpul di satu tempat pertemuan. Dari sana mereka berpindah ke lokasi acara dengan bis khusus.

Sesuai namanya, seluruh tamu harus berpakaian serba putih. Mereka juga harus membawa meja, kursi, makanan dan minuman sendiri.

Penyelenggara juga menyediakan menu pre-order bagi yang tidak mau membawa hidangan gourmet. Menunya bertema Botanic Gardens seharga S$89 (Rp 906.000), City Hall seharga S$99 (Rp 1,008 juta) dan Istana S$120 (Rp 1,2 juta).

City Hall menu, misalnya, memiliki sentuhan fusion antara chicken satay tortilla wrap dan laksa pesto prawn linguine. Sedangkan Istana terdiri dari braised rendang veal cheek with potato mash. Makanan itu disiapkan oleh Luxe Catering.

Adapun kegiatan menyantap hidangan gourmet di ruang publik ini berawal di Paris sejak 27 tahun lalu. Kemudian menyebar ke kota-kota di berbagai negara. Termasuk Johannesburg, Montreal, Tokyo dan New York.

Konsep Diner En Blanc dibawa ke Singapura tahun 2012 oleh pasangan suami istri Clemen Chiang dan Nicole Yee. Diner En Blanc di Singapura tahun ini akan menjadi acara keempat. Tahun-tahun sebelumnya sempat berlangsung di Marina Bay Sands Waterfront Promenade, Marina Barrage, dan Tanjong Beach Sentosa.

(msa/odi)